MENTARI

ELmahira
Chapter #13

Makanan hajatan

Putri memulai cerita dengan perasaan yang berbunga-bunga. Bisa kubaca dari raut wajahnya.

"Cowok tadi namanya Bery, dia temen sekelasku, dia sangat tampan diantara semua temen sekelasku." Ia mulai tertawa geli.

"Ada apa?" Tanyaku penasaran.

"Dia pernah nembak aku loh ri."

"Nembak apa?"

"Ya nembak aku. Nyatain perasaan nya ke aku. Itu bahasanya nembak."

"Oh ... Aku kira di tembak beneran, kok, mangkanya tadi aku heran kok kamu malah senyum-senyum". Aku manggut-manggut. Ada-ada saja kehidupan anak Jakarta. Baru kali ini aku tahu arti " Di tembak" Hahaha.

"Iya, jadi dia nulis surat buat aku ada cokelat nya juga."

"Terus kamu terima?"

"Nggak tau, aku jadi bingung ri. Aku takut dia cuma iseng sama aku." Bola matanya memutar memandang ke langit-langit kamar.

"Dia pasti nyariin kamu sekarang put. Soalnya kamu pindah ke desa."

"Bery udah tau ri, besok kalo liburan sekolah aku ke Jakarta lagi."

Belum selesai kami berdua bercerita, Anton datang membuka pintu kamar Putri yang tidak terkunci. Dia memasukkan kepalanya sambil memeriksa siapa teman bicara adiknya tersebut.

"Kamu udah makan put?" Tanya Anton

"Udah kak, barusan."

Anton kembali menutup pintu dan pergi ke kamarnya.

"Sshhh ... Kita lanjut lain kali saja ya ri, nanti kakak ku denger." Ucap Putri

"Iya. Ayo kita keluar kamar."

Kami berdua duduk di kursi ruang tamu Putri yang sangat empuk. Aku merebahkan tubuhku dan merasakan menjadi orang kaya beberapa saat. Kursi di rumahku hanya terbuat dari papan kayu yang dicat ayah.

"Kamu haus nggak ri?" Tanya Putri "kita bikin jus yuk. Aku punya jus jeruk di kulkas." Dengan semangat ia mengambilkan ku satu botol jus jeruk dan gelas kaca yang cantik. Aku menyebutnya gelas bersulang di pesta. Entah mengapa minum di gelas ini terasa lebih nikmat dari minum di gelas biasa.

"Put, nanti kalo udah jam tiga aku pulang ya."

"Iya. Aku juga mau mandi."

Lihat selengkapnya