MENTARI KELAS 3 SMA
Mentari belajar di dalam kelas karena dia malas untuk ke kantin, dia tidak memiliki uang untuk membeli makanan yang mahal itu. Hari ini Mentari lupa membawa bekal makanan sehingga Mentari memilih belajar di kelas, tiba-tiba Elang mengambil bukunya dan tersenyum.
"Kenapa kamu selalu mengganggu aku? Tidak bisa mengganggu anak lain?" tanya Mentari dengan bosan.
"Tidak, aku malah suka ganggu kamu dan bikin kamu marah." Elang tersenyum pada Mentari.
"Sudahlah Elang, aku bosan selalu kamu ganggu dari kelas satu. Sekarang kembalikan buku aku," Mentari mengambil bukunya dari Elang.
"Kenapa kamu tidak pernah ke kantin?" tanya Elang dengan santai duduk di depan bangku Mentari.
"Aku tidak sekaya kamu, aku tidak memiliki uang untuk membeli jajan di kantin."
"Hari ini aku traktir, kamu jajan dikantin bagaimana?"
"Aku tidak perlu rasa kasihan dari kamu," jawab Mentari dengan cuek.
"Kamu selalu menyebalkan."
"Ya sudah pergi saja Elang, aku bosan kamu ganggu terus." Elang pergi meninggalkan Mentari, dengan malas Elang berjalan menuju kantin. Elang merasa kasihan pada Mentari yang selalu hidup susah, tapi Elang mencintai Mentari walaupun Mentari selalu cuek padanya selama 3 tahun ini.
"Aku belikan dia makanan dan minuman saja," Elang tersenyum, Elang membelikan roti dan susu untuk Mentari supaya tidak lapar saat di sekolah. Elang berjalan ke kelas, dia meletakkan roti dan susu coklat diatas meja Mentari.
Mentari melihat ke arah Elang dengan bingung, "untuk apa kamu membeli makanan dan minuman buat aku?"
"Aku cuma ingin kamu makan dan minum sekarang, supaya kamu tidak lapar." Elang tersenyum pada Mentari.
"Aku tidak perlu, kamu bawa saja. Kamu makan dan minum sendiri," jawab Mentari dengan cuek.
"Aku tidak menerima penolakan, cepat kamu habiskan roti dan susu itu. Aku pergi dulu, aku tidak ingin menganggu kamu makan."
Elang tersenyum pada Mentari, Mentari merasa aneh dengan sikap Elang akhir-akhir ini yang begitu perhatian padanya. Mentari menghabiskan roti dan susu dari Elang, Elang yang mengintip merasa bahagia karena Mentari menghabiskan semua pemberian darinya.
Satu bulan lagi ujian akhir dimulai, Elang berencana akan menyatakan cintanya pada Mentari seminggu sebelum ujian. Elang berharap Mentari menerima cintanya, karena Mentari sudah merubah pemikiran Elang sejak kelas 1 SMA.
KRING KRING KRING
Bel pulang sekolah berbunyi, Elang dan Mentari berkemas. Elang memasukkan semuanya dengan cepat, Elang mendatangi Mentari yang sibuk memasukkan barang ke dalam tas.
"Aku antar kamu pulang, aku tidak menerima penolakan." Elang tersenyum pada Mentari.
"Aku tidak mau," jawab Mentari dengan tegas.
"Sekali saja, aku ingin tahu dimana rumah kamu." Elang memohon.
"Tidak perlu Elang, rumah aku kecil dan kamu pasti tidak akan betah berada di rumah aku. Aku pulang dulu, bye Elang." Mentari berjalan keluar kelas, tapi Elang tetap mengikutinya.
"Kenapa kamu selalu cuek sama aku? Aku tidak masalah jika rumah kamu kecil," Elang merengek seperti anak kecil.
"Sudahlah Elang, mobil kamu tidak akan bisa masuk ke gang kecil. Jangan sekalipun ikuti aku pulang ke rumah," Mentari terus berjalan, tanpa sedikitpun peduli pada ucapan Elang.
Elang sedih karena Mentari sangat dingin padanya, banyak hal sudah dilakukannya untuk Mengambil hati dan perhatian Mentari. Selama 3 minggu semua siswa sibuk belajar untuk menghadapi ujian akhir, Elang tidak belajar karena dia sibuk berfikir bagaimana caranya untuk mengungkapkan isi hatinya pada Mentari.
Elang tahu Mentari tidak suka diberi barang mahal, karena itu Elang harus mengungkapkan isi hatinya dengan cara yang sederhana.