Jam 8 pagi, Mentari pergi ke hotel. Saat briefing, tiba-tiba Dion maju mendekati Mentari.
"Maaf bu, stok coklat di store habis. Sementara gudang tidak bisa mengirim untuk hari ini," Dion menjelaskan.
"Kamu tulis saja, bahan apa saja yang habis di store nanti saya akan belikan."
"Baik bu, akan saya lakukan." Dion pergi menuju store dan menulis semua bahan yang habis.
"Apa ada masalah lagi?"
"Tidak ada bu," jawab semua pegawai dengan kompak.
Dion mendekati Mentari, "ini bu, daftar bahan yang habis."
"Saya pergi cari bahan, pastikan dapur tidak ada masalah," ucap Mentari dengan tegas.
"Siap bu," jawab semua dengan kompak.
Mentari pergi ke parkiran, "Nindy tolong antar saya mencari bahan."
"Baik bu."
Mentari pergi ke toko bahan kue, Nindy membawa belanjaan. Mentari melihat ada ibu yang akan tertabrak mobil, Mentari berlari menolong ibu itu dengan menarik tangannya ke tepi jalan.
"Terima kasih sudah menolong saya," ucap ibu yang terkejut.
"Sama-sama bu, lain kali hati-hati." Mentari tersenyum ramah.
"Iya nak, ini untuk kamu. Sebagai tanda terima kasih dari ibu," ibu mengeluarkan uang dari dompetnya.
"Tidak perlu bu, saya ikhlas menolong ibu. Saya pamit dahulu karena saya harus bekerja," Mentari pergi meninggalkan ibu tersebut.
Mentari kembali ke hotel dan melanjutkan pekerjaannya, jam 4 sore Mentari selesai bekerja. Mentari ke tempat parkir.
"Nindy tolong antar saya ke cafe flowers," Mentari duduk di kursi depan.
"Siap bu," mereka berjalan menuju cafe, Nindy memakirkan mobil di tempat parkir. Mentari melihat ibu yang akan dijambret oleh seseorang, Mentari berlari mendekati ibu tersebut.
"Lepaskan tas ibu itu," ucap Mentari dengan tegas.
"Kalau tidak mau, bagaimana?"
"Maka aku akan menghajar kalian," Mentari maju dan menghajar kedua preman tersebut, mereka kabur meninggalkan Mentari.
Mentari mengambil tas, "ini tas ibu, ibu tidak terluka?"
"Saya tidak terluka, terima kasih sudah menolong saya."
"Kalau ibu tidak terluka, saya permisi." Mentari tersenyum dan berbalik badan.
"Tunggu nak," Mentari menoleh ke arah ibu tadi.
"Ada apa bu?"
"Kamu yang tadi pagi menolong saya yang hampir tertabrak mobil?" Mentari mengingat kejadian tadi pagi.
"Saya baru ingat, ibu yang tadi pagi hampir tertabrak mobil di depan toko kue. Maaf seharian saya sangat sibuk, jadi melupakan kejadian tadi pagi." Mentari tersenyum dengan ramah.
"Tidak apa-apa, ibu paham jika kamu sangat sibuk." Ibu tersebut tersenyum dengan ramah.