Elang menjemput Mentari, mereka berangkat ke kampus Mentari.
"Sayang, kamu ingin pertunangan yang seperti apa?"
"Aku bingung, mungkin kamu ada ide untuk pertunangan kita?"
"Kamu ingin pertunangan yang mewah atau sederhana?"
"Sederhana saja," Mentari tersenyum.
"Bagaimana jika dilakukan di restoran milik mama? Tempatnya enak dan ada garden yang penuh dengan bunga indah."
"Boleh kita lihat tidak? Aku ingin pertunangan menjadi istimewa."
"Nanti sore aku antar ke restoran, sekalian aku undang WO untuk mempersiapkan acara pertunangan kita." Elang tersenyum menatap Mentari.
"Aku setuju, kita pilih di restoran saja." Elang dan Mentari tersenyum bahagia, mereka sampai di parkiran kampus.
"Kamu hati-hati di jalan sayang."
"Iya sayang, nanti bilang saja pulang jam berapa biar supir kantor yang jemput kamu."
"Tidak perlu sayang, aku bisa pulang sendiri dan kamu tidak perlu khawatir." Suara bel berbunyi.
"Aku masuk, bye sayang." Mentari masuk ke dalam kelas, Elang berangkat ke kantor. Andika, asisten Elang masuk ke dalam ruangan untuk memberi tahu jadwal meeting.
"Saya minta ubah jadwal meeting untuk seminggu kedepan, minggu depan saya akan bertunangan dengan Mentari," ucap Elang dengan tegas.
"Baik Pak, akan saya atur jadwal meeting untuk seminggu ke depan. Hari ini jam 1 siang, bapak ada meeting dengan pak Robby di restoran garden."
"Kamu atur semua berkas, sebelum makan siang berikan berkas pada saya untuk saya pelajari."
"Baik pak, kalau begitu saya permisi."
"Tunggu, tolong hubungi WO terbaik. Suruh mereka datang ke restoran flowers jam 4 sore."
"Baik Pak, akan saya carikan WO terbaik. Apa ada lagi yang bapak butuhkan?"
"Tidak ada, kamu bisa pergi sekarang."