Mentari untuk Elang

Widayanti
Chapter #17

Persiapan pernikahan Rina dan Raffi #17

Empat bulan berlalu, Rina dan Raffi sedang mempersiapkan pernikahan. Hari minggu Mentari dan Elang pergi ke rumah Rina, Mentari tersenyum melihat Rina yang bingung memilih desain undangan pernikahan.

"Mau aku bantu memilih?" Mentari tersenyum mendekati Rina, Rina yang melihat kedatangan Mentari. Rina berlari dan memeluk Mentari, Rina melepaskan pelukannya.

"Akhirnya ada kamu, aku benar-benar bingung memilih semuanya."

"Ayo aku bantu pilih undangan, sayang kamu duduk saja." Mentari dan Rina melihat beberapa contoh undangan, Mentari memilih undangan bersama hijau.

"Ini bagus," Mentari tersenyum menyentuh undangan pilihannya.

"Okay, aku pilih yang ini. Terima kasih Mentari," Rina tersenyum dan menelepon WO karena sudah memilih undangan, Mentari dan Elang duduk dan minum.

"Mentari, bantu aku memilih gaun ya." Rina memohon, Mentari menatap suaminya.

"Biar aku antar kalian," Mentari dan Rina tersenyum mendengar perkataan Elang.

"Terima kasih Elang, ayo kita berangkat." Rina tersenyum karena bahagia, mereka bertiga pergi ke butik. Butik memberikan beberapa contoh baju, Mentari dan Rina melihat baju yang disediakan butik.

"Menurut kamu, bagus yang mana?" tanya Rina bingung.

"Kamu ingin gaun yang seperti apa?"

"Gaun yang elegan tapi membuat aku sangat cantik," Rina tersenyum, Mentari melihat gaun dengan teliti.

Mentari mengambil gaun berwarna pink, "bagaimana dengan ini? Ini terlihat cocok untuk kamu."

"Aku akan coba," Rina masuk ke ruang ganti, Mentari dan Elang duduk menunggu Rina. Rina keluar memakai gaun, Mentari berdiri dan tersenyum.

"Kamu sangat cantik."

"Terima kasih Mentari, pilihan kamu sangat bagus." Rina tersenyum, Rina berganti pakaian. Setelah mendapatkan gaunnya, mereka pergi ke cafe untuk makan siang. Selesai makan siang, Mentari menatap Elang dan Rina dengan bingung.

"Kamu kenapa sayang?" tanya Elang khawatir.

"Bagaimana jika sekarang kita ke kantor polisi? Kita lihat keadaan Nina?"

"Aku tidak setuju, kamu lupa jika dia ingin membunuh kamu?" Elang marah dengan perkataan Mentari.

Lihat selengkapnya