Mentari bersekolah di SMA Nusantara Jakarta. Ia menjadi siswa baru untuk yang kedua kalinya. Pertama saat ia baru pindah ke Bandung, sekarang ia kembali menjadi siswa baru di kota yang berbeda, Jakarta.
Sekolah yang baru artinya Mentari harus kembali mencari teman baru, kembali beradaptasi dengan lingkungan dan segala isinya.
“Hari ini kita kedatangan murid baru pindahan dari Bandung. Silahkan kamu perkenalkan diri terlebih dahulu,” perintah Bu Annisa, selaku wali kelas 11 IPS 1. Mentari menarik napas panjang, menenangkan hati kemudian menyebutkan namanya.
“Nama saya Mentari Aurellia Perdana Atmaja, saya pindahan dari SMA 1 Bandung.” Kata Mentari. Semenjak menjadi keluarga Gandhi, ia menambahkan nama Gandhi di ujung namanya, Atmaja, Gandhi Atmaja. Seorang siswa menunjukkan tangannya.
“Apa alasan kamu pindah ke Jakarta.” Tanya siswa tersebut.
“Saya mengikuti Papa pindah ke Jakarta.” Jawab Mentari. Semua siswa terdiam. Setelah di rasa tidak ada yang ingin bertanya, Bu Annisa mempersilahkan Mentari untuk duduk.
“Silahkan kamu duduk di sebelah Amanda, bangku yang kosong di ujung sana,” kata Bu Annisa sambil menunjuk ke arah bangku kosong.
Mentari bergegas menuju bangku tersebut. Seorang siswi yang duduk di sebelah bangku kosong melemparkan senyum ke arah Mentari. Mentari membalas dengan ramah.
“Hay? Aku Mentari.” Sapa Mentari.
“Amanda.” Jawab siswi tersebut. Wali kelas kembali melanjutkan mata pelajaran.
Bel tanda istirahat berbunyi, semua siswa berhamburan keluar kelas. Ada yang langsung menuju kantin, ada juga yang menuju perpustakaan bagi yang hobi membaca.
“Gak ke kantin?” tanya Mentari kepada Amanda yang sejak tadi duduk. Amanda menggeleng.
“Kenapa? Kamu udah makan di rumah? Atau bawa bekal?” tanya Mentari lagi. Amanda kembali menggeleng. Mentari menoleh ke kanan dan kekiri, tidak satupun siswa yang mendekati Amanda. Mentari berpikir Amanda tidak memiliki teman.
“Ke kantin bareng aku yuk?” ajak Mentari. Belum sempat Amanda membuka mulut, beberapa orang siswi mendekati bangku mereka.
“Heh! Seperti biasa! Bawakan gue cemilan yang banyak plus minum terus antar ke tempat tongkrongan kita!!” perintah Clarissa kepada Amanda. Amanda berdiri dan melangkah. Tapi Mentari menarik lengannya membuat langkah Amanda terhenti.