MENTARI

Vanillarose
Chapter #2

2 - PENCURI HP

“Pa, Papa tau gak dengan anak baru di kelas aku. Yang namanya Mentari Atmaja?” tanya Clarissa kepada Hendrawan, Ayahnya. 

“Mentari Atmaja?” Hendrawan memicingkan matanya. Clarissa mengangguk.

“Namanya seperti familiar.”

“Beneran, Pa?”

“Kenapa dengan dia, Ris?”

“Aku pengen tau aja siapa dia. Papa tolong cari tau ya?” pinta Clarissa.

“Ya, Papa akan cari tau.” Jawab Hendrawan. Senyum Clarissa mengembang.

“Lihat saja Mentari, lo akan jatuh sesegera mungkin, siapa suruh melawan Clarissa.” Batin Clarissa.

***

“Makasih, Pa. Udah antar Mentari sampai ke sekolah.” Kata Mentari. Gandhi tersenyum.

“Ini kan sudah tugas dan kewajiban Papa untuk menjaga kamu seperti pesan Bundamu.” Jawab Gandhi. 

“Ya sudah. Papa lanjut dulu,”

“Hati-hati, Pa!” teriak Mentari sambil melambai. Gandhi bersiap masuk ke dalam mobil namun langkahnya terhenti.

“Gandhi??” sebuah suara menyapanya. Gandhi menoleh, matanya terbelalak.

“Hendra?” ia terkejut. Mentari yang hendak membalikkan badan kembali berhenti dan memperhatikan Gandhi.

“Itu anak kamu?” tanya Hendra.

“I-iya.” Gandhi gugup. Mentari berjalan mendekati mereka.

“Selamat pagi, Pak.” Sapa Mentari. Hendra tersenyum.

“Bukannya kamu belum menikah?” pertanyaan Hendra begitu menohok.

“Bapak kenal Papa saya?” tanya Mentari.

“Ya, Papa kamu teman kuliah Bapak dulu. Siapa namamu?” tanya Hendra.

“Saya Mentari, Pak.”

“Mentari?” gumam Hendra. Ia teringat ucapan anaknya tempo hari.

“Oh ya, Di. Saya dengar-dengar dari grup alumni kampus, Luna sudah menikah dengan laki-laki lain ya?” tanya Hendra membuat Gandhi tak bisa berkata apa-apa.

“Bapak kenal ibu saya?” tanya Mentari dengan nada heran. Gandhi buru-buru menarik Mentari.

“Mentari, kamu cepat masuk. Sebentar lagi bel!” perintahnya sambil mendorong Mentari agar segera pergi. Mentari menurut ia pun meninggalkan Gandhi dan Hendra.

“Hen, aku sibuk. Banyak kerjaan. Aku duluan ya.” pamit Gandhi.

Lihat selengkapnya