"...loe emang orang yang gak bertanggung jawab."
-Kevin Ananda-
...
Kevin tersenyum ketika melihat kesusahan melihat menu makanan di salah satu kedai kantin. Cowok yang menyandang ketua OSIS itu mendekat dan berdiri di depan Tasha untuk membaca menu.
"Di situ ada kesukaan kamu, bakwan jagung sama es teh." Ujar Kevin berbalik menghadap Tasha yang tersenyum. "Aku pesenin sekalian deh, tunggu sini oke?" Tasha mengangguk dan melihat Kevin memesan makanan untuk makan siang kali ini.
Kevin kembali ke Tasha lalu menariknya untuk duduk di salah satu kursi kantin. "Makasih ya Vin." Kevin mengangguk.
"Kenapa nggak bawa kacamata aja sih daripada apa-apa kesusahan?." Ujar Kevin sambil menatap Tasha yang duduk berseberang hadap dengannya.
"Aku lupa kemarin malam habis belajar aku taruh mana? Lagian aku tadi pagi bangun kesiangan kamu tau sendiri, kamunya nunggu lama, sorry ya."
Kevin tidak menjawab, menyodorkan teh dan bakwan yang telah sampai ke depan Tasha.
Tasha meminum sedikit es tehnya itu, "Mending kamu gak perlu deh jemput aku lagi, aku bisa berangkat bareng ayah. Aku takut kamu telat, kan kamu sekarang ketua OSIS."
Kevin memilih tersenyum, "Emang kenapa kalau ketua OSIS? Ketua OSIS gak boleh apa jemput pacarnya?" Menatap Tasha lekat hingga membuat Tasha tersenyum balik.
"Bolehlah, tapi kan kalau sampai kamu telat berarti kamu bukan contoh yg baik Vin. Jadi gak perlu jemput aku lagi." Argumen Tasha sembari mengaduk bakwannya dan perlahan dilahapnya.
Kevin mengulurkan garpu, "Pakai ini buat motong jagung kesukaan kamu itu."
Tasha terkekeh kecil namun mengambil garpu yang diulurkan Kevin.
"Tapi buktinya tadi kita gak telat dan aku masih jadi contoh yang baik kan?"
"Nah makanya itu, takutnya nanti aku sering kesiangan. Kita bisa telat."
Kevin hanya memerhatikan pacarnya itu makan tanpa berniat menyentuh makanannya sendiri. "Gak mungkin, gak akan aku biarin pacar aku telat, aku jamin. Kan pacar ketua OSIS harus jadi contoh yang baik juga."
Tasha hanya menganggukkan kepala berulang kali merasa kalah adu argumen dengan sang ketua OSIS.
Dan hal kecil itu mampu membuat Kevin terkekeh gemas, Tasha adalah pacarnya yang penuh akan kelembutan, pacarnya dari kelas 10, pacarnya yang saat ini paling ingin ia rengkuh hingga akhir hidupnya.
Gadis dengan kepintaran, kecantikan, kebaikan hati dan kehangatan pasti susah ditemukan, namun Kevin bangga menemukannya, bahkan lebih dari itu.
"Nanti aku ada rapat OSIS, kamu nunggu atau pulang aja?"
"Pulang aja deh, aku tadi banyak tugas gak mau numpuk." Kevin mengangguk lalu menyerahkan tehnya pada Tasha yang sudah kehabisan teh. Lalu ia memilih memakan makanannya yang dihiraukan karena Tasha. "Makasih Kevin."