Mobil jemputan berupa sedan mewah nampak terparkir di halaman kantor penyalur asisten rumah tangga itu. Gadis sudah berseragam setelan warna biru muda dengan celemek putih menjuntai hingga ke paha. Rambut Gadis harus selalu terikat dengan hair net warna hitam. Seragam itu adalah aturan dari majikan baru Gadis. Koper dan tas Gadis sudah dimasukkan terlebih dahulu ke dalam bagasi mobil itu.
Mobil mewah itu dikendarai oleh seorang pria muda berbadan tegap, tinggi semampai. Kulit pria itu kuning langsat. Nampak lesung pip yang menambah manis wajah pria itu. Pria itu memakai seragam warna hitam.
"Tenang, Dis. Kamu pancarkan saja aura kecantikanmu. Nanti tuan majikan kita pasti klepek-klepek," celetuk Legiyem. Dia juga ikut terpilih sebagai asisten rumah tangga keluarga Ibu Ruby. Legiyem terus mengecek make upnya tebal seperti di dempul dan kontras dengan lipstiknya itu.
"Gadis, Legiyem," panggil Ibu Ratna. "Kalian berdua akan bekerja mulai hari ini. Kuharap kalian bisa bekerja dengan baik dan jujur hingga finish kontrak. Selalu jaga nama baik diri sendiri dan yayasan ya!" Ibu Ratna menasehati. "Nah, ini Bayu, sopir keluarga Ibu Ruby."
"Halo, nama saya Bayu. Kuharap kita bisa saling bekerja sama, Gadis, Iyem. Ayo ...." ajak Bayu.
"Legiyem! Namaku Legiyem bukan Iyem!" potong Legiyem.
"Terserahlah, ayo cepat naik ke mobil. Nyonya Ruby sudah menunggu," Bayu bergegas mbukakan pintu mobil itu.
"Dis, mobil bagus banget. Kalo aku jadi nyonya besar besok pasti bakal naik mobil kayak gini terus," ujar Legiyem. Gadis hanya menggangguk sambil menatap ke arah kaca spion depan mobil. Dari kaca itu nampak Bayu tersenyum sinis mendengar ucapan Legiyem.
"Kak Bayu," panggil Gadis. "Mohon bantuannya ya, Kak. Kami masih pegawai baru. Oh ya, kakak sudah berapa lama bekerja di sini?"
"Seumur hidup mungkin. Aku besar dan tumbuh dengan mengabdi di keluarga Nyonya Ruby. Ayahku adalah sopir di keluarga ini sejak dua puluh tahun yang lalu. Ibuku juga adalah pembantu senior kepercayaan Nyonya Ruby. Saranku jangan berdandan terlalu mencolok saat bekerja. Itu norak dan Nyonya tidak suka." Bayu menyindir Legiyem.
"Baik Kak, terima kasih sarannya. Legiyem, kamu dengar nasehat Kak Bayu. Kita harus jaga perilaku." Gadis menatap Legiyem.
"Aku mual, Dis. Parfum mobil ini menyengat sekali." Legiyem nampak pucat.