Tujuh tahun telah berlalu dari cerita hidupku yang telah aku persingkat. Pagi ini aku merasakan hal yang luar biasa sesuatu yang meletup dijantungku dengan penuh dentuman keras akan kerasnya hidup.
Duduk di pinggir sawah, dengan di temani segelas kopi dan beberapa potong pisang goreng, mengingatkanku akan sebuah khayalan yang kini seakan berubah menjadi nyata.
Sisi sebelah kanan tempat ku duduk ,aku lihat sekumpulan semut dengan bahagianya saling bertegur sapa seolah – olah mereka ingin menyampaikan sesuatu. Ketahuilah wahai makhluk Tuhan yang disebut manusia, sejatinya mereka juga sama makhluk Tuhan yang telah diciptakan dengan berbagai kelebihan dan kekurangan.
Boleh dikatakan bahwa makhluk ini lemah , kecil dan tak berarti. Namun cermatilah dan perhatikanlah kehidupan dari makhluk ini. Sama seperti halnya dengan sapu lidi bila hanya sebatang ia tak memiliki kegunaan, namun bila disatukan dari jumlah puluhan atau ratusan manfaatkan akan menjadi begitu besar. Menjadi semboyan yang melegenda. Bersatu kita teguh bercerai kita runtuh.
Meskipun makhluk itu kecil, tapi jika sudah bersatu mereka bisa mengalahkan gajah yang beratnya ribuan ton. Ada yang menarik dari makhluk ini. Setiap mereka berpapasan maka mereka akan saling menyapa satu sama lainnya di setiap papasan mereka. Bila memiliki rezeki atau makanan yang merekan dapatkan, mereka akan bagi bersama dan bergotong royong membawanya.
Ini menunjukkan bahwa makhluk kecil itu telah menyampaikan pesan moral kepada manusia. Ucapkanlah salam bila berpapasan dengan seseorang. Bantulah orang – orang yang lemah bila memiliki rezeki yang lebih. Syukuri apa yang didapat dari kehidupan ini tanpa berkeluh kesah. Itulah yang disampaikan oleh mereka sang semut.
NASIHAT SEMUT
Sejatinya mereka hanya makhluk Tuhan
Kecil dan mungkin terlihat lemah