Cahaya pagi membelai mesrah di senin pagi, disela–sela sibuknya aktivitas orang–orang yang akan melaksanakan kegiatannya , aku putar music romantic untuk menemaniku minum kopi dipagi ini, sebuah lagu berjudul bukti dari Virgoun membawaku terlena dengan suka cita betapa bahagianya aku setelah kegiatan reuni akbar tersebut. Annisa dengan lembutnya menjawab salamku. Ohh, itu tak dapat aku lupakan ingin rasanya kejadian itu berulag terus. Hari ini aku akan menghadiri acara disebuah gedung kesenian yang berlokasi di Jakarta Pusat, mungkin satu jam kedepan aku akan berangkat.
Subhanallah, betapa cerahnya pagi ini, setengah jam saja aku sudah tol Ciawi. Sarana Sukabumi Bogor sudah semakin maju dengan adanya tol Bocimi ini kepadatan kendaraan yang biasanya terjadi sekarang telah berkurang. Dengan artian bahwa pembangunan di Negara kita ini semakin maju dan merata, sehingga untuk mencapai bogor kini sudah bisa dengan waktu kurang lebih tiga puluh menit.
Tak terasa sampailah aku di Pulo Mas Jakarta Pusat, mungkin hanya butuh waktu enam puluh menit menit kurang untuk sampai ke Cempaka Putih.
Dan benar saja dengan waktu empat puluh menit aku telah sampai di gedung kesenian tersebut, aku tidak terlambat, aku menjadi narasumber ke dua dalam acara ini. Sebuah kegiatan amal untuk mengajak para generasi muda mengisi pembangunan Negara kita ini dengan kegiatan–kegiatan positif.
Selesailah kegiatan ini, ba’da sholat ashar aku kembali lagi menuju sukabumi. Sore hari di kota Jakarta cukup menarik pemandangan, karena disore hari kegiatan–kegiatan kecil dalam masyarakat terjadi, taman – taman kota di penuhi oleh anak – anak kecil yang bermain, para remaja yang saling bersenda gurau tak sedikit juga banyak orang tua berkumpul saling berbincang- bincang.
Sampailah aku di baypass jembatan layang Pulomas Jakarta Pusat, jalan disini tak terlalu ramai , mungkin bukan pusat kota. Yahh, aku nikmati perjalanan ini sesekali dengan memutar musik di mobilku ini. Tiba –tiba tanpa aku sadari dua buah kendaraan motor melaju kencang menghalangi perjalananku dan yang satu lagi menggedor kaca mobilku dengan keras. Memerintahkan ku untuk turun dari mobil.