Malam beranjak semakin larutnya, kebiasaan ku untuk menulis sebelum tidur tak dapat di hilangkan. Annisa telah memaklumi ini. Dan juga telah menjadi bagian dari pekerjaanku juga untuk menulis.
Malam ini aku menuliskan tentang hidup, yah kehidupan yang terjadi sehari hari. Memiliki keluarga yang utuh adalah dambaan setiap manusia, itu tak terpungkiri sejak kita mulai beranjak remaja, fitrahnya insan manusia mulai mengenal dengan kata cinta. Meski tak tahu apa arti, makna dan tentangnya. Hingga dengan mengalirnya waktu kedewasaan itu datang, dengan sendirinya menghampiri tanpa harus di minta atau dinanti–nanti, tentu dengan beragam proses dalam mencapai kedewasaan itu.
Lambat laun kedewasaan itu semakin matang, maka mulailah setiap manusia memiliki rasa untuk menjalin hubungan dan berumah tangga. Mencapai suatu kebahagiaan yang hakiki dengan pasangan halalnya dan menyempurnakan separuh agama.
Kedewasaan itu semakin sejati dengan bertambahnya anggota keluarga lahirlah si buah hati menambah kebahagiaan dari keluarga kecil tersebut. Itulah proses kehidupan yang dijalani setiap manusia. Perjalanan dengan pengorbanan dan proses yang panjang seiring dengan berjalannya waktu.
Buah hati pun bertambah lagi membentuk keluarga besar. suasana keluargapun mulai berubah. Anak – anak telah bertambah besar bertambah dewasa dan kita yang menjadi orang tua tentu semakin menua.
Manusia tak selamanya akan abadi, entah balita, kanak – kanak. Remaja, dewasa, orang tua, manula semua akan kembali pada sang pemiliknya. Waktu yang tak bisa di minta atau di tentukan oleh manusia semua akan terjadi sesuai dengan kehendak yang Maha Kuasa.
Anak akan menjadi yatim atau piatu atau yatim piatu. Si ibu akan menjadi janda atau ayah yang akan menjadi duda, kelak itu akan terjadi. Itu lah perhelatan waktu di dunia ini yang tak bisa di tentukan oleh manusia kapan kita akan berpulang kepada-Nya.
Sebab dari itu, semua harus dipersiapkan oleh kita sendiri, karena ada kehidupan kedua yang sedang menanti kita. Semoga kita semua berada dalam Lindungan dan RidhoNya. Amin Yaa Robbal Alamin.
PUISI TENTANG HIDUP
Ayah.
Tolong ambilkan handuk kecil dan air hangat.
Baik bu.
Tunggu sebentar.