Acara bakti sosial telah dimulai. Beberapa stand dari sponsor minuman maupun makanan dikerumuni para pengunjung dari dalam kampus maupun luar kampus. Raflesia mengibas-ngibaskan kertas di depan wajah untuk menghilangi rasa gerah. Terik matahari sangat menusuk. Untuk menghindari teriknya matahari, Raflesia ber teduh di salah satu stand minuman yang sudah tersebar di seluruh Indonesia.
Wanita menggunakan baju panitia menghampiri Raflesia. ‘’sumpah, panas banget!’’
Kemudian memperlihatkan punggung tangan. ‘’tangan gue sampai merah gini.’’
‘’gue juga sama, belakang punggung gue udah basah kuyup. Ini juga gara-gara bahan bajunya kenapa panas gini, sih!’’ timpal Raflesia tanpa henti mengibas-ngibaskan kertas untuk mengurangi rasa panas.
Gaby membenarkan ucapan Raflesia. Dulu, mereka ber dua sering bertemu. Walaupun berbeda jurusan. Bahkan, bukan hanya itu. setelah Kuliah langung mampir ke suatu tempat entah ke MCD dan ke Toko Buku meskipun tidak membeli. Hanya melihat-lihat saja. Setelah kesibukan karena tugas menyita waktu. mereka jarang bertemu.
Raflesia memgangkat pergelangan tangan, melihat jarum jam. ‘’nanti lo sibuk, nggak?’’
Gaby diam sejenak, lalu menggelengkan kepala. ‘’kenapa?’’
‘’main, yuk? Ke mana gitu.’’
Dan tentunya dengan anggukan kepala, Gaby meng iyakan ajakan temannya tersebut. Selagi ada waktu kosong, kenapa tidak?
Seperti apa yang mereka rencanakan. Setelah Acara selesai. Dua Perempuan sedang berjalan santai di koridor Kampus. Suasana masih remain, sebab sebagian panitia sibuk merapihkan dekorasi. Gery tak sengaja melihat mereka berdua, langsung menghampiri. Sebelum Gery memperkenalkan diri. Gaby mengulurkan tangan terlebih dahulu. ‘’Gaby.’’
Gery membalas uluran tangan perempuan itu. ‘’Gery.’’ Lalu menarik tangannya kembali. Kini tatapannya beralih menapat seorang berdiri di samping kanan Geby. ‘’lo langsung pulang atau gimana?’’
Raflesia melirik ke arah temannya sekilas. ‘’gue mau makan dulu sama Geby.’’
‘’Gue duluan ya kalau gitu.’’