Mereka ber dua memilik untuk berjalan kaki. sedangkan motornya parkirkan di lapangan. Raflesia yang dasarnya tidak suka suasana sunyi memilih untuk berbuka suara terlebih dahulu. ‘’jangan diam doang, dong. Gue kaya jalan sama patung aja.’’
‘’lo sama Gery punya hubungan dekat banget, ya?’’
Pertanyaan Zakra membuat Raflesia bingung. ‘’Gery?’’
Zakra mengangguk. ‘’iya, cowok yang selalu ngajakin gue berantem dari tatapannya.’’
Raflesia tertawa. ‘’gue sama dia temenan dari SMA.’’
‘’terus, kalau gue nembak lo. Ada yang marah, nggak?’’
Sebentar, ini Zakra lagi menyatakan cinta? Raflesia mencerna ucapan Zakra.
‘’gue suka sama lo. Bukan suka tapi udah ke tahap cinta.’’
Secara otomatis Raflesia berhenti melangkah. ‘’mak…maksud…lo?’’ dengan suara terbata-bata.
Zakra menatap kedua bola mata Raflesia. ‘’gue suka lo.’’
‘’lo bercanda, kan?’’ Raflesia berusaha terlihat biasa saja.
‘’gue tunggu jawaban lo, gue nggak minta lo jawab sekarang.’’
####