Gery meyandung kaki Zakra. Membuat cowok itu terjatuh. ‘’jadi orang jangan nyebelin!’’
Ragil merasa terganggu langsung menarik selang kemudian ia putar keran. Air meluncur dengan deras. Ia siram mereka ber dua secara bergantian. ‘’jangan berisik!!!’’
####
Raflesia merasa lebih tenang. hari ini ia kuliah kembali, Setelah mengikuti perasaan dan pikiran menghasilkan bayangan sulit dijabarkan. Selesai sarapan pagi, Kemudian langsung bergegas ke kampus menggunakan motor kesayangan.
Gery melihat kehadiran Raflesia ikut merasa senang. ia berusaha mempercepat langkahan. ‘’akhirnya masuk juga.’’ Tangan kanan merangkul pundak Raflesia setelah temannya turun dari motor.
Suara Gery membuat Raflesia tersenyum tipis. ‘’sejak kapan lo di sini?’’ perasannya tadi tidak ada tanda-tanda kehadiran pria ini.
‘’dari awal lo samapai di parkiran.’’
Mereka ber dua membahas apa saja. Meskipun masih ada rasa canggung namun Gery maupun Raflesia berhasil mengatasi hal itu. tanpa henti Gery menceritakan tentang sikap Zakra sangat menyebalkan. Bukan hanya sikapnya saja tapi semuanya!
‘’kok lo mau, sih? Temanan sama dia?’’ tanya Gery heran.
Membicarakan Zakra membuat Raflesia teringat Pria itu. dia… apa kabar?
Gery menyadari lamunan Raflesia. Menepuk pundaknya. ‘’masih pagi jangan bengong! Lo kangen dia, ya?’’
‘’eh?’’
‘’samperin dong kalau kangen.’’
Gery mengerti dari tatapan Raflesia berkata kembali, ‘’jangan pikirin perasaan gue. Anggap aja kemarin nggak pernah terjadi.’’