Terlihat Pria mengenakan Jas Putih senada dengan celana panjang dan tak lupa mengenakan kemeja hitam sebagai dalaman. Dengan senyuman ramah ia menyapa para tamu yang baru saja datang. Kedua bola mata menangkap kehadiran Wanita dengan tampilan sangat berbeda. Tepat di sebalah Wanita itu terlihat Pria dengan wajah datar namun mampu menaklukan wanita ketika melihatnya. karena dari sorotan mata tajam namun seperti ada magnet yang mampu memikat.
Zakra tersenyum tipis. Ternyata Raflesia pintar memilih pendamping hidup. Sepotong kenangan terlintas begitu saja. Kisah pertemanan penuh dengan tanda tanya dari masa lalu yang Zakra hadapi bisa dibilang bukanlah hal yang mudah. Lalu Raflesia secara diam-diam memiliki Depresi Distimia yang kini semakin membaik. kemudian terdapat percikan cinta di antara Zakra, Gery dan Gadis tersebut. Mengingat mereka, membuat Zakra tak kuasa menggerakan kedua kaki untuk menghampiri Raflesia dan Suami Raflesia bernama Berly.
Sebelum menghampiri. Zakra membiskan sesuatu ke wanita yang sangat ia cintai. ‘’Sayang, ada Sahabat aku.’’
Sinva mengkerutkan kening. ‘’Sahabat kamu yang mana?’’
‘’itu, yang pernah aku certain. Ada Raflesia.’’
Dengan raut wajah senang. Sinva menyapu seisi ruangan. ‘’di mana dia?’’
Dulu, sebelum Zakra dan Silva membentuk rumah tangga. Satu sama lain saling menceritakan masalalu namun mereka ber dua berkomitmen tidak cemburu. sebab mereka pun tahu bahwa setiap manusia memiliki masalalu kan? Zakra menceritakan awal perkenalan dirinya dengan Raflesia hingga di mana ia menyatakan perasaan kemudian mendapatkan penolakan. Dan tentunya hal itu membuat Sinva tertawa tanpa henti ditambah wajah Zakra yang tertekuk membuat ketawa Sinva semakin keras.
Zakra mencium pipi gadis kecil sedang ia gendong. ‘’itu,’’ balasnya melalui sorotan mata yang mengarah kepada Raflesia.
‘’yuk, kita samperin dia!!!’’
‘’kenapa kamu yang semangat si?’’
Silva tersenyum. ‘’Aku penasaran siapa cinta pertama kamu.’’
Zakra meneguk saliva. Ia jadi merasa tidak enak hati. Dirinya berusaha mentralkan kembali. ‘’tapi kamu tahu kan? cinta terakhir aku siapa?’’
Dengan pipi merona Silva tersenyum lalu mengangguk. ‘’Selena Gomez, kan?’’
‘’iyain aja. Yaudah kita samperin Fle.’’
Sikap Raflesia tak jauh seperti apa yang Silva tunjukan. Mereka ber dua mirip seperti Ibu-Ibu arisan ketika bertemu selalu eboh sendiri. Zakra maupun Berly hanya bisa ber ekspresi bingung.
‘’kenalin, Aku Silva!!!’’