Oh MAMA kenapa kau ciptakan makhluk secerdas dan sebodoh ini kepadaku, sungguh aku tak habis pikir bagaimana mungkin salah satu anakmu mampu melawan arus kehidupan hanya untuk memuaskan nafsu sesaatnya.
Ketakutan,gelisah dan ketidak berdayaan terlihat jelas dari ekspresi Arza.
Entah kenapa suasana saat ini terasa hening, kami yang terbiasa bercengkrama dan tertawa lepas justru terdiam mematung dan tak saling pandang satu sama lain.
"Maaf!"ucap Arza.
"Ehh ...?"
"Aku tahu jika ini sangat salah dan seharusnya ini tak boleh terjadi, aku ..."
"Tidak, kau tidak salah Arza! Aku saja yang tidak mengerti dengan kondisi di sekitarku, dan aku yang bodoh, aku justru tertidur selama jam pelajaran. Maaf!" menyela pembicaraan.
"Kau?" menatap tajam kearah saudarinya.
Arza masih tak mengerti bukankah ini jelas-jelas kesalahannya dan mengapa Arien harus meminta maaf kepadanya.