Angin mengamuk pagi itu, namun rintik hujan belum kunjung datang.
Aman, batinku. aku mengintip dari balik tembok sekolah. semoga saja aku tidak bertemu gadis aneh kemarin. Aku hanya ingin hidup tenang cukup itu saja.
Sesampainya di depan kelas, langkahku mendadak terhenti. aku menghela nafas, tenang aku pasti bisa kali ini. aku mengambil earphone dari dalam saku bajuku yang terselip hp, dan menekan tombol on. Suara alunan lagu rohani, lagu 'sentuh hatiku' mengalun indah, kukeraskan lagunya sekeras yang aku bisa. ingin sekali aku memutar lagu rock tapi apa daya, aku akan merasa pusing jika mendengar lagu terlalu berisik.
Aku memilih tempat duduk paling pojok di kiri jauh dari kerumunan. Sudut paling belakang, tempat paling gelap karna jauh dari jendela. Kebanyakan orang akan memilih dekat jendela yang menghadap ke luar, tapi aku tidak mau, karna aku tau disana tempat anak - anak berisik berkumpul. Jadi tempat paling sempurna adalah tempat ini.
Bel berbunyi dengan keras, tapi aku masih sibuk mendengar alunan lagu 'ku mau cinta yesus ', membenamkan wajah di balik meja dengan kedua tangan menjadi dinding pelindungku
Aku menggakat kepalaku, aku selalu tau waktu yang tepat kapan guru akan datang. Guru itu datang, tepat seperti yang aku perkirakan
" semuanya, kembali ke kursi kalian?" ucap seorang guru dengan pakaian dinas coklat rapi. sontak semuanya duduk di tempat masing - masing
"nama saya maria rosita, kalian bisa memanggul saya bu ros,"
guru itu menulis namanya dengan huruf bersambung yang besar dan jelek, sungguh tulisan yang tidak bisa di pahami. entah itu seni atau cacing gendut yang kekenyangan.
" selama 3 tahun ini, saya akan jadi guru kelas kalian, sekaligus guru bahasa indonesia. Jika kalian membuat masalah saya akan menghukum kalian dengan tegas,"