huft... entah sudah berapa kali aku menghela nafas. Masa SMA ku yang sempurna, hancur sudah karna gadis gila di sampingku.
" namamu bulan kan ?, nama yang indah,"
Aku selalu heran kenapa dia tidak bisa berhenti bicara. Dia bertanya tapi dia juga yang jawab, dasar aneh.
sekarang seluruh tempatku jadi neraka. tidak hanya satu sekolah, satu kelas, dan sekarang satu meja. Sama seperti tempat itu, neraka abadi.
Sudah seminggu neraka ini berlansung. seminggu juga aku melihat tingkah laku penghuni neraka yang lebih tepatnya seperti kebun binatang yang di perankan teman - temanku, mereka melompati meja, kursi, mereka tertawa seperti hewan mamalia di pohon, berteriak seperti hyena, lalu menangis, lalu marah. Sebuah pertunjukan sirkus yang tidak akan pernah aku datangin walaupun gratis.
tapi siksaan paling menyeramkan adalah mendengar bisikan neraka yang tidak berhenti dari bangku di sebelahku, lebih tepatnya suara parau dari mic rusak. Itu semua karna sih guru galak, yang menghilang ntah kemana.
tepat disaat ini earphoneku menghilang. Sebuah becana besar.
" jadi gini aku punya anak anjing, dia itu... bla... bla..," gadis aneh itu terus berbicara tanpa henti, seperti kereta tua, tanpa rem.