Meraga

Takiyara Tayee
Chapter #7

BAB 6 - MALAM ITU

Pegawai perempuan itu mengusap dahinya yang tidak berkeringat. Tampak gugup karena pelanggannya kali ini adalah Raga. Tertera di layar komputer bahwa nama kasur tersebut adalah Natya, yang mana bukan orang asing bagi Raga.

Rasa canggung itu masih berlanjut. Hanya ada suara mesin pembayaran minimarket berbunyi tit yang menggema setiap kali pegawai perempuan itu menempelkan belanjaan Raga.

Keadaan minimarket tersebut kebetulan sedanga sepi. Natya hanya ditemani satu pegawai minimarket lainnya yang sedang sibuk mengecek barang di etalase. Sementara pelanggannya saat itu hanya Raga.

Masih berdiri di meja kasir, Raga menunggu Natya menyebutkan berapa nominal yang harus dibayarnya. Ia sudah bersiap-siap membawa dompet hitamnya untuk membayar.

"Sembilan belas ribu lima ratus rupiah," ujar Natya menunduk. Berusaha menghindari pandangan wajah dengan tetangganya tersebut. Bahkan suaranya terdengar terburu-buru melayani pelanggan tokonya satu ini.

Raga merogoh dompetnya, nyatanya ia tidak memiliki cukup uang tunai. Lalu ia mengambil iPhone-nya dari saku jaket, "Gue bayar pakai e-wallet aja. Duit cash gue enggak cukup."

"Baik. Ini QR code-nya," Natya menyodorkan serangkaian kode pembayaran dari layar komputernya, masih dengan menunduk. Sementara Raga masih bertransaksi dengan non-tunai, Natya memainkan jari-jarinya dengan mengetuk pelan di atas meja.

Cowok seusia Natya itu pun menyodorkan layar ponselnya, menunjukkan bukti bahwa ia sudah membayar. Dan bunyi notifikasi dari komputer Natya juga turut berbunyi, pertanda jika pelanggannya sudah selesai bertransaksi.

"Udah ya."

"Terima kasih sudah berbelanja di minimarket kami, ini struknya." Natya tersenyum dan menjura, bermaksud memberi hormat kepada setiap pelanggan berdasarkan standart operasional prosedur di minimarket tersebut.

Entah apa yang ada di pikiran Raga, ia masih berlama-lama di meja kasir tersebut. "Lo ada di mana-mana ya. Di warung nasi Bu Rini ada lo. Di event kelurahan, ada lo jualin dagangan orang. Gue juga pernah liat lo jadi pegawai di toko Pak Muklas. Sebenernya kegiatan lo apa aja sih selain sekolah?"

"Gue cuma seminggu doang kerja di sini. Lo jangan khawatir bakal temuin gue lagi di daerah sini karena emang cuma sebentar," ujar Natya dingin.

Raga pun mencoba meluangkan waktunya untuk mengobrol dengan Natya tentang apa yang barusan ia lihat.

"Gue barusan papasan sama bokap lo waktu gue parkir di minimarket ini. Udah ketemu bokap lo?"

Natya menaikkan kedua alisnya, heran mengapa Raga mendadak mengobrol dengannya. Dan yang lebih terkejutnya, Natya baru tahu info dari Raga tentang sang ayah yang berpapasan dengan tetangganya di daerah sekitar sini.

"Bukan urusan lo."

"Gue tahu itu bukan urusan gue. Gue juga nggak mau tahu sih, tapi yang jelas gue heran sama bokap lo. Bisa-bisanya nemuin lo tapi ngajak cewek yang mungkin itu pacarnya bokap lo," mode julid Raga mendadak terlihat. Namun, Natya yang sedari tadi acuh mulai terpengaruhi.

Lihat selengkapnya