Theodor Russel.
Nama itu terpampang di sebelah foto seorang pria tampan dengan rambut pendek berdiri. Umurnya hanya lebih muda 1 tahun dibandingkan kedua kakaknya. Ia mengenakan jaket merah tua dengan motif hitam di bagian bahunya. Tangannya sedang dimasukkan ke dalam kantung jaket. Matanya yang tajam sedang melihat sesuatu yang tidak ada di foto. Gambar itu diambil dari tempat yang lebih tinggi dari tanah tempatnya berjalan. Mata Archie mulai kering dan perih karena terlalu lama melihat layar komputer tablet.
Siapa yang tidak kenal dengan ketua sindikat Darah Patriot? Kepada orang-orang miskin, Theodor merupakan monster yang bersembunyi di bawah kasur atau di dalam lemari mereka. Sebuah sosok misterius yang siap menyerang kapan saja dan di mana saja. Nyawa, harta, keluarga, semuanya bisa dijadikan hak milik oleh si Merah. Rasa takut sudah menjadi sarapan sehari-hari warga Jakarta
Bagi orang-orang yang mampu, si Merah merupakan bodyguard yang menjaga mereka siang dan malam. Mereka harus membayar mahal untuk mendapat perlindungan si Merah. “Mereka meminta bayaran untuk melindungi orang-orang dari diri mereka sendiri,’ ucap Archie kepada dirinya sendiri. “Meskipun Merah melindungi orang-orang tersebut, lebih tepatnya mereka sedang menjaga kotak emas mereka. Mereka lebih mendapat untung saat orang lain membayar mereka, ketimbang merampok sekali. Lebih untung dalam jangka panjang,” bisiknya. Pada dasarnya, Archie dan keluarganya adalah tawanan si Merah.
Setelah sarapan ditemani oleh delapan orang pelayan, Archie melanjutkan pekerjaannya sendirian di dalam kamar. Ia tidak sekolah dan diajarkan oleh guru. Semua ilmu konkrit seperti membaca, menulis, dan berhitung yang ia miliki diturunkan oleh Lucretia dan Jonathan. Ardiya mengajarkannya pelajaran-pelajaran hidup, seperti jangan membuat ayahmu marah ketika ia sedang mengalami kerugian. Atau ketika kamu yang sebenarnya menyelundupkan barang dagangannya.
Ia sudah menghabisi waktu 3 jam mempelajari segala seluk beluk Darah Patriot. Mulai dari sejarah mereka, sampai ke sistem kerja mereka. Tidak ada dokumen resmi, yang ada hanyalah kumpulan berita-berita dan rekaman yang bersangkutan dengan sindikat mereka.
10 tahun yang lalu, dunia dikejutkan oleh kemunculan Theodor kecil berumur 11 tahun. Meskipun tubuhnya kecil, pemikirannya jauh lebih kompleks dibandingkan orang dewasa sekalipun. Ia muncul pertama kali di media sosial ketika ia sedang memotivasi orang-orang tentang filosofinya. Keberanian adalah kunci keberhasilan. Ketika manusia sudah tidak memiliki rasa takut, ia mampu melakukan segala hal. Ketika ia mampu melakukan segala hal, ia berhak atas segala hal.
Awalnya orang-orang tidak menghiraukannya karena usianya yang masih muda. Namun, 3 hari kemudian, muncul berita tentang seorang anak Sekolah Dasar yang merampok toko komputer bersama dengan 3 anak SMP. Mereka mengenakan jaket hitam, dipimpin oleh 1 anak SD berjaket merah. Mereka mengenakan sapu tangan merah untuk menutupi wajah mereka. Setelah selesai merampok, mereka hilang tanpa jejak
Satu minggu kemudian, 4 orang tersebut diikuti oleh 3 anak SMK dengan pakaian yang sama. Mereka kini merampok 3 buah minimarket secara berurutan. Mereka mengambil semua uang di kasir, dan setengah dari stok makanan di minimarket tersebut. Mereka juga menembak setiap kamera CCTV. Keesokan harinya, muncul laporan bahwa beberapa senjata menghilang dari kantor kepolisian.
Dua minggu kemudian, 10 orang dengan jaket hitam yang dipimpin seorang remaja dengan jaket merah dan sapu tangan merah merampok 2 buah bank. Hari itu, dua belas orang terluka parah dan lima orang kehilangan nyawanya.