MERANTAU

hendri putra
Chapter #23

Episode 23 : Rancak Menantu Amak

Madan kembali ke Paradise dengan rasa cemburu yang membuat hatinya menjadi panas.

Jon yang tidak tahu dan tak mengerti apa yang telah terjadi, melihat perubahan di wajah Madan sejak turun dari tempat Anandita tak berani berkata apa-apa sepanjang jalan.

Sesampai di Paradise pun Jon tidak ikut naik dan mengiringi Madan ke ruang atas yang merupakan sebuah kantor dimana mereka biasa berkumpul. Jon lebih memilih untuk menyiapkan air dan mencuci mobil saja di bawah.

Braaakk....!!!

Jek di kejutkan oleh suara pintu yang di banting oleh Madan ketika bosnya masuk. Saat itu Jek sedang asik menyaksikan televisi, dia melihat Madan masuk dengan raut wajah kesal dan tampak seperti orang marah. Seperti biasa Jek pasti akan menyambut dan menyapa bosnya itu, namun melihat bosnya seperti itu, Jek mengurungkan niatnya dan lebih memilih untuk bungkam. Jek kemudian mematikan televisi tersebut dan lantas bergegas turun ke bawah mencari Jon dan menanyakan apa yang telah terjadi pada diri bosnya itu.

Madan duduk bersandar sambil memutar-mutar kursinya. Dia hanya memandang langit-langit ruangan itu sambil mengulum-ngulum bibirnya.

Matanya berkaca-kaca dan tak tahu apa yang harus dia perbuat. Dia berusaha untuk tidak mengingat-ingat apa yang tadi dia saksikan. Bagaimana Piere memeluk Anandita dengan mesranya dan tak ingin mengingat bagaimana mereka saling berciuman di dapan matanya sendiri.

"Tidak...tidak...aku tidak cemburu..!!" serunya dalam hati.

Hati pemuda itu terus berkata-kata dan dia berusaha untuk tidak memantaskan dirinya dangan Anandita.

"Aku bukan siapa-siapa, hanya orang kampung yang tak akan bisa bersaing dengan orang seperti Piere itu, lagi pula aku dengan gadis galak itu tidak memiliki hubungan yang spesial sedikit pun, aku tidak pantas mencemburui dia dan tidak seharusnya aku marah karena dia berbuat seperti itu dengan tunangannya sendiri, betapa bodohnya aku, aku harus meminta maaf atas sikapku tadi."

Begitulah suara hati Madan berkata-kata.

Sampai pada satu ketika ponsel pemuda itu berdering.

Madan mengambil ponsel yang tergeletak diatas meja dan menjawab panggilan telepon yang merupakan panggilan video itu.

"Assalamu'allaikum, Dan" orang itu memberi salam.

"Wa'alaikumsalam uda Saman, tadi uda menelepon saya?" jawab Madan sambil bertanya.

"Iya, tunggu sebentar ya Dan" kata uda Saman.

Kemudian di layar ponsel Madan tampak seorang wanita tua.

Madan tersenyum melihat wanita tua yang ada di layar ponselnya.

"Amak...!!" seru Madan.

"Ada Madan sehat-sehat di sana nak?" tanya amak Madan.

Lihat selengkapnya