MERANTAU

hendri putra
Chapter #28

Episode 28 : Duka

Madan masih duduk si kursinya, jari-jari tangannya bergerak mengetuk-ngetuk meja kerja sebagai tanda dia benar-benar sedang berpikir keras. Matanya masih basah dan sedikit kelihatan sembab. Dalam dirinya ada rasa bersalah yang cukup besar karena bisa jadi kedua sahabatnya itu tewas karena mengemban tugas yang telah dia berikan.

Madan melamun terlalu dalam sampai-sampai dia tidak menyadari Jon sudah terbangun dan berdiri memperhatikannya.

"Lu kenapa? malu-maluin aja, sudah kolot kok masih nangis kayak gitu?" ejek Jon.

Saat itu memang tanpa di sadarinya air mata pemuda itu sempat menetes juga.

Jon kemudian berjalan ke arah kulkas yang berada di sudut ruangan.

Dia membuka kulkas itu dan langsung meneguk air putih yang berada di dalam sebuah botol.

"Ah...segar..." ujar Jon setelah meminum air dingin itu.

Jon masih memperhatikan Madan dan dia pun kembali berkata,

"Kalau lu kangen sama emak lu, mending lu pulang kampung barang sehari dua hari Dan, dari pada lu nangis nahan kangen kayak gitu."

Madan menarik nafas dan tersenyum ke arah Jon sambil menyeka air matanya.

"Bukan, bukan masalah itu kok bang" jawab Madan.

"Aaa...gua tahu, lu berantem lagi ya sama nona galak itu ya?" terka Jon lagi.

"Bang Jon cuci muka dulu, saya mau ganti baju dulu dan akan mengajak bang Jon ke suatu tempat" kata Madan sambil bangkit dari duduknya dan berjalan menuju kamar.

"Mau kemana pagi-pagi gini?" tanya Jon tak mengerti.

"Adalah, nanti bang Jon juga akan tahu kok" jawab Madan dari dalam kamar.

Jon yang masih merasa penasaran mau tak mau mengikuti apa yang di katakan oleh Madan.

Dia bergegas ke kamar mandi dan membersihkan dirinya.

Setalah semua beres, Madan bergegas turun dan menunggu Jon di bawah.

"Ayo kita pergi..!!" ajak Jon dengan penuh semangat sambil berjalan turun.

"Saya tidak melihat senior Jek dari semalam, kemana orang tua itu?" tanya Madan sambil berjalan ke arah mobil.

"Biasalah, malam yang dingin seperti tadi malam, kemana lagi dia kalau bukan ke tempat nyonya Menor" jawab Jon sambil membukakan pintu mobil untuk Madan.

"Sudah tua masih saja genit dan mencari gadis-gadis muda" gerutu Madan.

"Kalau lu mengira dia ke sana mencari gadis muda dan belia, lu salah besar" kata Jon.

"Kalau tidak mencari gadis muda, lantas dia ke sama ngapain?" tanya Madan merasa heran.

"Masa lu gak tahu?" Jon malah balik bertanya.

"Tidak, memangnya ada apa dengan senior Jek itu?" tanya Madan yang semakin tak mengerti.

"Sudah bukan menjadi rahasia lagi kalau bang Jek dan nyonya Menor itu punya hubungan khusus, hahaha" jawab Jon sambil tertawa.

"Apa iya seperti itu?" Madan seperti tidak percaya.

Lihat selengkapnya