Saat ini pelajaran tengah berlangsung, semua siswa siswi fokus menatap kearah depan tepat ke arah guru yang tengah menjelaskan materi saat ini.
Begitu pula dengan Zalea, Zalea tengah menatap kearah depan tapi pikiran Zalea tengah berkelana entah kemana.
Zalea tidak sadar bahwa sedari tadi guru tengah memperhatikan dirinya.
"Zalea ...," panggil Guru tersebut.
Seluruh murid dalam kelas itu sontak saja menoleh kearah Zalea duduk.
Zalea masih saja menatap depan dengan pandangan kosong.
"Zalea ...," panggil guru pengajar lagi saat Zalea belum merespon panggilannya.
Sedangkan Citra yang duduk disampingnya, berbisik memanggil nya pun Zalea tetap melamun.
"Pstt ... Zale, Pak Dodi manggil kamu tuh," bisik Citra saat didekat Zalea.
Tapi tetap saja Zalea tidak merespon sama sekali.
"Nih anak kesurupan apa gimana sih?" batin Citra.
Plak ...
Citra langsung memukul agak keras lengan Zalea, sontak saja Zalea langsung berjengit kaget.
"Zalea Anindita Az-Zahra," panggil guru pengajar yang bernama Pak Dodi itu.
Zalea langsung menunduk takut saat ditatap oleh pak Dodi.
"Kamu sih dipanggil dari tadi gak ngerespon," bisik Citra.
"Kenapa kamu melamun saat jam pelajaran?" tanya pak Dodi.
"Maaf pak saya sedang tidak enak badan," jawab Zalea takut-takut, terpaksa dirinya harus berbohong demi selamat dari hukuman.
"Kalau sakit kamu boleh ke ruang UKS, minta diperiksa petugas jaga UKS," ucap Pak Dodi.
"Baik Pak, saya izin ke UKS."
"Iya, minta tolong teman sebangku mu untuk mengantarkan."
"Baik Pak."
Mereka berdua bangun dari duduknya dan berjalan keluar dari kelas.
Selama di perjalanan mereka berdua sama-sama diam tak ada obrolan ataupun candaan seperti biasanya.
Melihat Zalea yang tidak seperti biasanya membuat Citra semakin penasaran dan khawatir.