Rena hidup bahagia dan tinggal bersama Budeh Sita. Dia menjual rumahnya, karena dia tidak mau trauma itu datang kembali.
Dia sudah terbebas dari delusi dan halusinasinya. Dia sudah hidup normal layaknya manusia lain pada umumnya.
Semua tidak lepas berkat dukungan dari keluarga dan sahabat-sahabatnya, yang sangat perduli dan menyayanginya.
Dia dan Yoga pun dekat, lebih dari sahabat. Tapi untuk berumah tangga lagi, Rena butuh waktu, bukannya tidak yakin dengan Yoga. Tapi dia ingin merasakan hari-harinya yang normal tanpa kehadiran orang-orang dalam fase kehidupannya dahulu.