Kala itu Rena kecil sedang bermain dengan Reihan adiknya.
"Ka, tolong buatin Reihan perahu," pintanya dengan manja, sambil berlari kecil dengan kaki mungilnya.
Reihan menghampiri Rena dengan membawa selembar koran bekas, lalu disodorkannya kepada Rena dengan tangan mungilnya. Sambil memohon tapi dengan mimik wajah yang lucu, membuat Rena tidak tega untuk menolaknya.
Renapun dengan senang hati melipat kertas koran tersebut dan membentuknya menjadi sebuah perahu, sesuai yang diinginkan oleh Reihan.
Setelah selesai, ia memberikannya kepada adik kesayangannya.
Reihan menerima perahu kertas yang dibuat oleh Rena. Walaupun hanya sebuah mainan yang sangat sederhana, tapi wajah Reihan terlihat sangat senang.
Rena tersenyum bahagia melihat Reihan yang berlari kesana kemari dengan riangnya sambil memegang perahu kertas buatannya.
Begitulah keakraban Kakak beradik itu, walaupun mereka terlahir dari ibu yang berbeda.
Namun baik Rena maupun Reihan saling menyayangi satu sama lain.
Reihan seringkali marah dan tidak terima, jika ia melihat ibunya memarahi Rena. Dia sangat menyayangi dan melindungi Rena, walaupun dia masih kecil, namun dia sudah mengerti jika ibunya kurang menyukai Rena.
Rena tidak pernah diberikan makan oleh ibu sambungnya dengan lauk pauk yang layak. Kala itu Reihan masih belum lahir. Rena selalu makan dengan menggunakan lauk terasi yang digarang diatas kompor atau hanya dengan garam.
Ibu sambungnya selalu memasak lauk ikan goreng, sayur dan sebagainya, tapi dia tidak pernah memberikannya kepada Rena, hanya untuk dirinya sendiri.
Jika Rena melakukan kesalahan kecil, baik yang disengaja ataupun tidak, sudah bisa dipastikan dia akan dipukuli oleh ibu sambungnya dengan menggunakan tangan, bahkan tidak jarang dengan benda yang berada didekatnya, seperti sapu atau apapun itu.
Sepertinya sang ibu sambung sangat cemburu dan iri melihat ayah kandungnya memperlakukan Rena dengan sangat lembut, karena memang sudah selayaknya orang tua memperlakukan anaknya seperti itu.
Tapi lain hal jika ayah Rena sedang ada dirumah atau sedang libur bekerja. Ibu sambungnya terlihat sangat menyayangi Rena, hingga membuat sang ayah tidak khawatir jika harus meninggalkan Rena bekerja diluar kota.
Entah wanita seperti apa, ibu sambungnya Rena, dengan sangat kejamnya menyiksa Rena yang masih kecil saat itu.
Hingga suatu saat, ibu sambungnya melahirkan seorang anak laki-laki. Rena sangat menyayangi adiknya, dan dia sangat bahagia dengan kehadiran adiknya.