Rena terbangun ditengah malam, kepalanya terasa pening. Terlihat Budeh Sita yang masih tertidur pulas disampingnya. Mereka tidur dikamar tamu.
Dia mengambil air putih dalam kemasan botol plastik yang berada diatas nakas, dan mengambil beberapa butir obat yang diberikan dokter lalu meminumnya.
Ketika dia hendak membaringkan tubuhnya lagi, terdengar suara erangan Feri dari kamar tidur utama.
Teh Inah yang sudah beberapa hari ini menginap dirumah Rena, tidur dikamar ART (asisten rumah tangga) yang berada dilantai atas.
Rena pun beranjak menuju ke kamar tidur utama, yang dipakai untuk merawat Feri.
Terlihat Feri terbangun entah dia menginginkan apa, tapi wajahnya seperti gelisah.
Selain minum obat yang diberikan oleh dokter. Feri juga sedang menjalani terapi endovaskular, dengan prosedur ini diharapkan, proses penyembuhan stroke iskemik akan lebih baik. Selain itu juga bisa mengurangi risiko kehilangan fungsi tubuh pada pasien.
Walaupun Feri sudah rutin minum obat dan menjalani terapi. Tubuhnya masih belum juga menunjukkan tanda-tanda kesembuhan.
"Mas, kamu kenapa?" Tanya Rena.
Seperti biasa Feri tidak merespon, hanya mengerang-erang seperti hendak berbicara tapi tidak jelas.
"Loh, ada kamu Sava?" Tanya Rena, sambil mengucek kedua matanya seakan tidak percaya dengan yang dilihatnya.
Namun, mata Feri terbelalak melihat Rena yang menyapa Sava. Lagi-lagi Feri menunjukan reaksi yang tidak biasa seperti ingin berontak namun tidak ada daya.
Rena melihat Sava sedang duduk dikursi, yang letaknya disebelah tempat Feri berbaring. Sava mengangguk sambil tersenyum ke arah Rena.
"Kamu pasti datang semalam ya? setelah aku tidur." Teh Inah atau Budeh Siti yang membukakan pintu? Tanya Rena lagi, yang dibalas dengan senyuman lagi.
Tidak lama dia melihat ada Reihan yang disusul oleh Rina masuk kedalam kamar juga.
"Loh ada kalian juga, mau nemenin kak Sava kerja yah? Tapi kan sudah malam, harusnya kalian sudah tidur." Lanjutnya.
Namun baik Reihan maupun Rina hanya memandang khawatir wajah Rena.
"Aku sehat kok, kalian tidak usah khawatir, ada Budeh dan Teh Inah yang nemenin aku dirumah, mereka juga bantu jagain mas Feri."