Meskipun Dia Bukan Anakmu

Titin Hartini
Chapter #4

Bab 4: Kehadiran yang Mengubah Dinamika

Hamid berdiri di pintu rumah, membawa koper kecil dan menggenggam tangan Ali yang tampak ragu-ragu untuk melangkah masuk. Nur mengintip dari ruang tamu, bibirnya terkatup rapat. Ia tidak mengatakan apa-apa, hanya memandang dengan sorot mata yang sulit diterjemahkan—campuran antara amarah yang belum padam dan rasa iba yang tak mau ia akui.

“Ali, ini rumah kita,” ujar Hamid dengan suara lembut, seolah mencoba meyakinkan Ali sekaligus dirinya sendiri.

Ali hanya mengangguk kecil. Anak laki-laki berusia sepuluh tahun itu tampak kurus, dengan wajah pucat yang dihiasi oleh tatapan penuh kebingungan. Ia menggeser sedikit tubuhnya, bersembunyi di balik Hamid, seperti ingin menghindari perhatian.

Aisyah dan Fatimah, yang sebelumnya mengintip dari balik dinding, muncul dengan hati-hati. Mereka berdiri beberapa langkah di belakang Nur, saling berbisik dengan nada penasaran.

“Itu Ali, ya?” Aisyah, si sulung berusia 12 tahun, berbisik kepada Fatimah.

“Iya. Dia saudaranya kita sekarang?” jawab Fatimah, yang masih delapan tahun, dengan nada bingung.

Nur berdehem pelan, membuat kedua anak itu terdiam. Ia mendekat ke pintu, namun tidak sepenuhnya menghampiri Hamid dan Ali. “Kamu sudah makan?” tanyanya dingin, jelas ditujukan kepada Hamid.

“Belum, tadi perjalanan panjang. Mungkin kita bisa makan malam bersama?” Hamid mencoba tersenyum, meski canggung.

Nur hanya mengangguk tanpa komentar, lalu berbalik menuju dapur. Ali memandang punggung Nur dengan sorot takut-takut, lalu menunduk.

“Tidak apa-apa, Ali. Ayo, kita masuk,” kata Hamid sambil mengusap kepala anak itu dengan lembut.

Saat makan malam, suasana meja makan terasa aneh. Nur duduk di ujung meja, menjaga jarak sejauh mungkin dari Ali. Aisyah dan Fatimah terus mencuri pandang ke arah anak laki-laki itu, sementara Hamid berusaha mencairkan suasana dengan bertanya hal-hal sederhana.

“Ali, kamu suka makan ayam goreng?” tanya Hamid, menyodorkan piring ke arahnya.

Lihat selengkapnya