Meskipun Dia Bukan Anakmu

Titin Hartini
Chapter #7

Bab 7: Persahabatan yang Terbentuk

Ali duduk di sudut teras, memainkan mainan kayu kecil yang ia bawa dari rumah lamanya. Pagi itu, suara riuh dari arah halaman rumah mulai mendekat. Aisyah dan Fatimah muncul dengan bola di tangan mereka.

“Ali, mau ikut main?” ajak Fatimah, senyumnya cerah seperti matahari pagi.

Ali menatap mereka ragu, merasa canggung. Ia belum terbiasa dengan keramahan seperti ini. Namun, ada sesuatu di dalam dirinya yang mendorongnya untuk bangkit.

“Boleh,” jawab Ali pelan, hampir berbisik.

Permainan dimulai dengan lamban, tetapi seiring waktu, suara tawa mulai terdengar di halaman. Aisyah dan Fatimah saling menggoda, membuat Ali perlahan tersenyum. Untuk pertama kalinya sejak ia tiba di Yogyakarta, ia merasa diterima.

Setelah bermain, mereka duduk di bawah pohon mangga di depan rumah, mengobrol santai.

“Kamu suka main apa, Ali?” tanya Aisyah sambil menyeruput teh manis dari gelas plastiknya.

Ali berpikir sejenak. “Aku dulu suka bermain layangan... sama teman-teman di kampung.”

Fatimah tersenyum lebar. “Kita bisa buat layangan nanti! Aku tahu tempat bagus untuk main layangan.”

Lihat selengkapnya