Meskipun ini Hari-Hari yang Terasa Hampa

RoomOfCreation
Chapter #6

TRACK #005

Sarah Alyana Putri Danawinangun ....

Itulah nama lengkap, teman sebangku Sarah, yang punya nama sama dengan dirinya.

Nama mereka yang sama ini, bisa dibilang cukup merepotkan. Terutama jika guru dan teman, memanggil nama mereka. Yang selalu berakhir, siapa yang dipanggil, yang menoleh atau menyahut, bukan yang dituju. Sering juga, membuat kesalahpahaman jika misalnya, salah satu dari mereka dipanggil ke ruang guru, atau datang ke ruang BK.

Hingga akhirnya, para guru dan murid memutuskan, untuk memanggil Sarah dengan nama Sarah Apri, dan teman sebangku Sarah ini, dengan nama Sarah Alya. Cara yang dianggap paling mudah, untuk membedakan cara memanggil mereka berdua.

"Sarah-nya ada di dalem, gak? Bilangin ke dia ..., kekasih hatinya datang, dan ini bertemu."

Terdengar suara Mas Irfan dari luar kelas, yang jelas membuat Sarah Apri terkejut, sekaligus risih. Karena Mas Irfan, saat mengatakan 'kekasih hati', dengan cara meninggikan suaranya tersebut. Seakan-akan, biar semua orang tahu, ada hubungan apa antara Sarah Apri dan Mas Irfan.

Sarah Apri dan Sarah Alya, sebenarnya sedang asyik mengobrol di dalam kelas.

Mereka di jam istirahat pertama ini, sengaja memilih untuk tetap berada di dalam kelas, bukan berada di kantin. Karena kantin, pasti penuh dengan kakak–kakak kelas tiga yang kelaparan.

"Sarah yang mana, Mas?" ucap Bimo—ketua kelas 1F—yang balas bertanya ke Mas Irfan. "Di sini, yang namanya Sarah ada dua, Mas. Sarah Apri pacarnya Mas Irfan ..., sama Sarah Alya temen pacarnya Mas Irfan itu."

"Bimo ...!" pekik Sarah Apri dari dalam, "Siapa yang bilang..., aku pacarnya Mas Irfan?"

Sarah Alya, tentu saja langsung terkikik-kikik melihat kejadian di depan matanya ini.

Baru sebulanan ini, Sarah Apri dan Sarah Alya bersekolah di SMA Djaya Bhakti. Akan tetapi, sudah banyak kejadian unik, yang menjadi pengalaman tersendiri bagi mereka berdua.

Dan di antara banyak hal yang mereka alami, hal paling 'wow' adalah, kelakuan Mas Irfan yang membuat Sarah Apri kesal dan juga risih, tapi bagi Sarah Alya,ini sebuah hiburan tersendiri.

Mas Irfan, dengan klaim sepihak—yang membuat murid-murid perempuan di kelas 1A, 1B, 1C semakin iri—mengatakan kalau dia dan Sarah Apri sekarang, sudah resmi berpacaran. Klaim sepihak ini, terjadi karena pada suatu hari—tepatnya di Rabu sore—Sarah Apri belum juga dijemput oleh Pak Bagyo, karena ban motor Pak Bagyo, bocor di tengah jalan.

Karena yang memberi ide ke Mas Irfan mengantar pulang Sara Apri, adalah Sarah Alya. Jadi, kalaupun Sarah Apri harus menyalahkan seseorang, maka Sarah Alya yang harus jadi tersangka.

Kini Sarah Apri melotot ke arah Sarah Alya, yang masih terkikik-kikik. Dia protes, temannya satu ini, malah bereaksi seperti itu, dan meminta untuk diam.

"Eits ...," ucap Sarah Alya, sambil menghalangi Mas Irfan yang hendak mendekati Sarah Apri. "Mas Irfan ..., mau ngapain?"

Sarah Alya, terus menghalangi Mas Irfan yang mendekat. Dia sama sekali tidak memberikan kesempatan sekalipun ke Mas Irfan.

"Sarah ...!" pekik Mas Irfan, "Bisa minggir apa enggak, hah?"

"Oh, suruh minggir, ya?" balas Sarah Alya sambil terkikik-kikik, "Oke, deh ..., kalau gitu."

"Sar ...," lanjut Sarah Alya sambil melihat ke arah Sarah Apri, "Diusir, tuh ..., sama Mas Irfan. Disuruh minggir katanya."

Ketengilan Sarah Alya terus berlanjut, untuk menghalangi Mas Irfan mendekati Sarah Apri. Mas Irfan terlihat sangat jengkel karena kelakuan Sarah Alya, dan Sarah Apri terkikik-kikik karena hal ini.

Sarah Apri sebenarnya, tidak keberatan jika Mas Irfan mendekati dia. Kala dilihat, wajah Mas Irfan termasuk yang cukup menarik, walaupun bukan tipe kesukaan dia. Namun, yang membuat Sarah Apri selalu risih dengan Mas Irfan, karena dia terlalu narsis.

Mas Irfan sangat sadar diri, kalau banyak murid yang tertarik dengan dia karena wajah yang dia miliki. Tak jarang, beberapa guru sampai memuji Mas Irfan itu tampan. Ditambah lagi, dia sudah populer di kalangan sekolah, sejak kelas 1, dan kini dia punya semacam klub penggemar berisi murid-murid perempuan di SMA Djaya Bhakti—yang lucunya, tak ada satu pun murid perempuan di kelas 1F ikut dalam klub ini—membuat dia makin besar kepala. Selalu tebar pesona kapan saja, dan di mana saja, tanpa melihat situasi dan kondisi.

Selain kenarsisan Mas Irfan yang tiada duanya ini, Sarah Apri juga penasaran dengan satu hal. Banyak yang bilang, Mas Irfan mirip dengan Joe Jonas. Karena penasaran siapa itu Joe Jonas, dia pun mencoba mencari tahu siapa itu di internet.

Dan reaksi pertama Sarah Apri setelah melihat foto Joe Jonas adalah mengatakan ...

"Mas Irfan sama sekali tidak mirip dengan Joe Jonas!"

Lihat selengkapnya