MESSY VE

Canes
Chapter #1

PROLOG

“Udah ya, Ve, aku nggak bisa sama kamu lagi.” 

Seumur hidup Ve akan mengingat hari ini. Hari di mana dia dicampakkan tanpa belas kasihan sedikit pun. Ve dibuat malu semalu-malunya di hadapan anak-anak kampus yang berlalu-lalang untuk pulang. 

Gadis bermata kelereng itu menatap nyalang laki-laki yang baru saja melenggang bersama pacar barunya. Dengan menghela nafas berat dan cairan bening sebagai bentuk luapan emosi, Ve membiarkan Amelia menuntun langkahnya.

“Untung kamu tahunya sekarang, Ve, coba kalau setelah kalian udah lebih serius,” Nada bergidik membayangkan kengerian nasib sahabatnya itu.

“She deserve this. Cuma cowok goblok yang mau digodain sama cewek padahal dia udah punya pasangan. Mereka cocok —cewek penggoda dan cowok yang gampang tergoda. Itu kolaborasi paling asoy!” Ve mau tidak mau terkekeh mendengar semangat menggebu Amelia. Gadis itu mengusap air matanya.

“Mampir ke café Bang Adi, kuy. Kali aja Bang Adi udah luluh sama gadis jelita ini.” Kalimat terakhir Nada mengundang tonyoran Amelia. 

Ve tidak tahu alasan Deon bermain di belakangnya seperti itu. Mungkin akan mudah untuk Ve jika mereka menjalin hubungan hanya satu-dua hari, tapi Deon bukan orang baru bagi Ve. Mereka sudah menjalin hubungan sejak di tingkat akhir Sekolah Menengah Atas. 

Kamu terlalu baik, 

Ve berharap itu alasan klise yang Deon utarakan. Tapi tidak. Deon mengatakan bahwa dia hanya kasihan pada Ve. Selama ini Ve hanya dipandang sebagai gadis menyedihkan yang tidak pernah dekat dengan laki-laki selain Deon. 

Ve tidak akan menyangkal fakta itu; fakta bahwa Deon adalah pacar pertamanya. Hanya saja Ve tidak menyangka akan berujung seperti ini. Bukannya sikap Deon sangat keterlaluan? Setidaknya laki-laki itu perlu bicara berdua dengan Ve, bukan bicara keras di depan gedung fakultasnya.

Hal lain yang membuat Ve tidak habis fikir adalah Deon memacari temannya, teman sekelasnya. Ve mengakui kecantikan Farah —bahkan Ve yakin semua anak fakultas Manajemen Perkantoran setuju bahwa Farah adalah gadis tercantik.

Tapi apa harus Farah?

Ve menghela nafas lagi. Gadis itu memilih duduk di pojok dekat jendela begitu sampai di café milik Bang Adi di dekat kampus. Pertanyaannya sekarang adalah kenapa harus Farah? —Farah yang sejak awal semester bersikap baik padanya; gadis yang sejak awal bertemu dicap Ve sebagai gadis paling manis karena sifatnya yang supel. Farah juga orang yang tidak jarang meminta bantuannya dalam mengerjakan tugas. Ve bukannya tidak ikhlas, hanya saja… Ve tidak menyangka setelah kedekatan mereka selama ini, Farah tega memperlakukannya seperti ini.

Ve menggeleng pelan. Sudah, biarin aja. Ucapan Amelia ada benarnya —tapi tetap saja, Ve yakin dia akan menangis sampai meraung begitu sampai di kos-kosan nanti. 

Gadis itu meletakkan kepalanya di atas meja, membiarkan Nada berteriak tanpa tahu malu pada Bang Adi yang duduk di belakang meja counter. Cinta pertamanya hancur. Ve benar-benar berharap bisa mencokoli mata Deon dengan fakta bahwa dia mendapatkan kekasih yang jauh lebih baik darinya. 

Lihat selengkapnya