Minggu pagi setelah reuni, Hania bangun dengan rasa kantuk yang masih membekas dan sedikit sesak di dadanya. Mengingat pertemuan dengan Agas dan juga pengumuman bahwa Agas dan Danisa menjadi sepasang kekasih, membuat Hania tak bersemangat hari ini.
Setelah sarapan bersama bibinya, Hania memilih berjalan sebentar di area taman dekat dengan apartemennya. Hari ini kuliahnya libur, karenanya dia ingin berjalan-jalan di taman. Setidaknya ini yang bisa dilakukan Hania agar bisa melupakan kenyataan tentang Agas.
Sambil menatap langit biru yang cerah di taman dan merasakan hembusan angin yang segar, awan di langit tampak indah sekali hari ini, pikir Hania. Hari ini sungguh cerah bagi dirinya, cukup menghibur untuk hatinya yang sedang kacau.
Ketika asyik duduk di taman, ponselnya tiba-tiba berdering. Langsung saja Hania mengambilnya dan ternyata pesan dari Satria.
Han, aku ada undangan ke acara bazar amal di Gedung Dharma dekat Apartemen kamu. Kamu bisa kesini temani aku nggak? Aku sepertinya butuh bantuanmu… pliss.
Hania membaca pesan Satria tersenyum, acara bazar amal? Boleh juga, pikir Hania.
Mungkin dengan membantu Satria di acara bazar itu dia dapat melupakan hal yang membuat pikiran dan hatinya penuh hari ini. Dia pun dengan cepat membalas pesan dari Satria.
Oke, Sat.., Kebetulan aku juga sedang di luar. Aku kesana 10 menit lagi.
Seperti yang dikatakan Hania, ia sampai di acara amal tepat waktu. Dilihatnya Satria sudah menunggu di area lapang Gedung Dharma. Hania melambaikan tangan ke arah Satria. Satria menghampirinya dan mengajak Hania untuk masuk ke tempat acara.
Gedung Dharma sering sekali mengadakan acara bazar amal. Kali ini mereka sedang mengadakan acara bazar buku, karena ini adalah acara amal tak heran beberapa buku dijual cukup murah. Surga bagi Hania yang menyukai buku.
Satria tak sembarangan mengajak Hania, dia tahu betul perempuan itu sangat menyukai literasi. Beberapa saat lalu Satria mendapat undangan dari salah satu rekan kerjanya untuk menghadiri acara ini. Tentu yang ada di pikiran Satria adalah mengajak Hania.
Hania dan Satria berkeliling ke semua stan bazar. Suasana Gedung Dharma seperti menyebarkan energi positif bagi mereka berdua. Setelah kemarin mendapat kenyataan mengejutkaan, jujur saja Satria cukup terkejut ketika melihat Danisa, lebih terkejut lagi dengan hubungannya bersama Agas. Tanpa diketahui, Satria memang masih memiliki rasa terhadap Danisa, putusnya mereka masih menyimpan banyak kenangan.