Metamorfosa

Angeline Kartika
Chapter #9

Ketapel


Dunia sekali lagi memberikan tatapan sinis pada Alana. Mungkin kehidupan adalah sebuah ujian. Kalau belum lewat akan ada remedial. Kalau di waktu yang terdahulu gagal mengatasi situasi tertentu maka hidup akan memberikan kita satu kali lagi situasi yang sama, memberikan ujian lagi apakah kita bisa menyelesaikan situasi tersebut, baru bisa naik kelas.


Di sepanjang lorong SMA Karya Bintang Alana berjalan, namun pujian dan sapaan seperti biasanya tidak terdengar lagi, yang ada bisikan dari para siswa, mengingatkannya pada posisi awalnya di sekolah yang lama. Dulu dia merasa seperti anggota group band k-pop yang dipuja, sekarang dia merasa seperti artis k-pop yang terjerat skandal.


Waktu di sekolah yang biasa menyenangkan hari ini terasa begitu lama buat Alana. Tapi akhirnya Alana pulang juga. 


Pulang sekolah, Alana tahu teman-teman lamanya, Geng Eks88 ada di kantin, tapi Alana tidak menghindar, dia malah sengaja ke tempat yang sama. Selesai Alana mengambil pesanannya dan hendak mencari tempat duduk, dia bertatapan dengan teman-teman lamanya yang sedang duduk di meja persis seperti posisi yang biasa mereka duduk, tapi bedanya tidak ada Alana, samping Ratu kosong.


Tak lama Ratu dijemput, Elsa juga. Mia memang selalu yang paling terakhir dijemput, karena supirnya selalu menjemput adiknya dulu dari sekolah lain yang cukup jauh setiap hari Rabu, biasa dia main dulu ke rumah Alana, lalu supirnya akan menjemput Mia di rumah Alana, maka itu sebenarnya dari ketiga sahabatnya yang lain, Alana paling banyak menghabiskan waktu bersama Mia. 


Ketika Mia sedang duduk di kantin melahap indomie sendiri, Alana menghampirinya. 


"Kita dulu temenan kan?" Jujur Alana agak gugup, suaranya bisa terdengar bergetar.


Mia tak menjawab. 


"Kenapa lu orang bisa setega itu sih sama gua?" Alana melanjutkan.


"Lu kan yang masukin gua ke grup! Lu juga yang pegang HP waktu gua ulang tahun kan. Penampilan gua lagi gitu kenapa lu tetep LIVE?! Sengaja kan lu? Lu tuh temen macem apa sih?" 


Mia melihat sekelilingnya, memastikan tidak ada orang. Lalu akhirnya menjawab dengan suara pelan, seolah tidak ingin ada yang tahu sifat aslinya.


"Alana, sesuai yang gua bilang di LIVE kemaren-kemaren malem, gua gak pernah nganggep lu temen." 


"Tega banget ya. Terus kenapa selama ini lu baik-baikin gua?!" Alana memancing jawaban Mia, mencoba untuk tenang, tapi badannya terasa panas. 


"Karena Ratu nganggep lu cantik dan pinter, walau sekarang udah dibuktikan ternyata lu bukan dua-duanya ya."  Mia tersenyum tipis. 


Lihat selengkapnya