Metamorfosis²

Jia Aviena
Chapter #3

Sinkronisasi Hati dan Logika

Liburan telah tiba, sekarang saatnya menghilangkan stres dampak dari ujian berkepanjangan. Ujian Akhir Semester yang melelahkan itu sempat membuatku jatuh sakit, demam akibat terlalu fokus belajar dengan sistem kebut semalam yang kupraktikkan setiap tahunnya. Belajar dalam waktu singkat menjelang ujian adalah yang paling efektif bagiku. Sistem ini menawarkan jarak waktu belajar dan ujian yang cepat. Itulah mengapa kami para siswa tergiur dengannya. Ditambah lagi belajar dari jauh-jauh hari pun tidak ada jaminan ingatan jangka panjang kami bekerja dengan baik.

Dimataku sekolah hanyalah tempat ujian, bukan tempat belajar. Aku tidak membenci sekolah, aku menyukainya, di sekolah aku bisa memiliki banyak teman. Sayangnya di sekolah aku merasa terlalu dituntut untuk bisa semua pelajaran dan harus mencapai standar nilai yang telah ditentukan. Karena hal itu, aku pikir sekolah telah menjadikan nilai ujian segalanya.

Hari ini aku pergi ke rumah Kenya, kami akan menonton ulang sebuah drama Korea yang pernah ditayangkan di TV waktuku kecil dulu. Aku tidak ingat judulnya, yang kuingat hanyalah salah satu tokohnya bernama Oh Hani.

Aku menaiki angkot dengan penumpang yang sedikit jumlahnya. Sekarang angkot tidak berdesakan seperti dulu. Adanya perkembangan teknologi kita bisa menaiki kendaraan apa saja untuk bepergian, pemesanannya secara online dan door to door. Jadi tidak heran jika angkot menjadi sepi peminat. Tapi, tetap saja masalah ongkos, angkot masih jajaran peringkat atas, biaya yang ekonomis.

Melewati rumah-rumah bagus membuatku teringat, kalau rumah Kenya sudah terlewat. Aku berhenti didepan kompleks mewah. Berjalan kaki mengulang rute yang sudah kulewati mencari rumah Kenya dengan berjalan kaki. Jika menaiki angkot lagi, aku kasihan dengan uang ini yang harus berkorban karena kesalahanku.

Aku terus berjalan sambil melihat rumah-rumah bagus itu, seseorang yang kuketahui identitasnya walau tidak saling mengenal keluar dari rumah mewah bertingkat tiga, berwarna emas. Wajah itu semakin rupawan setelah sebulan aku tidak melihatnya. Dia Kak Allan yang telah lulus sekolah sebulan yang lalu.

Kak Allan melewatiku dengan wajahnya yang selalu dingin dan tubuhnya yang kurang bertenaga. Aku baru tahu bahwa keluarganya kaya raya. Kenyataan itu membuat cinta sepihakku ini terluka, perbedaan status sosial yang akan sulit untuk bersama. 

< >

“Tadi aku melihatmu di dalam angkot melewati rumahku, kamu ke mana dulu sebelum ke rumahku?”

Kenya bertanya setelah aku terbaring di atas kasur mewahnya ini. Merentangkan tangan sambil mengesek-gesek kelembutan seprai mahal milik keluarga Wijaya, nama Ayah Kenya yang seorang Pengusaha ternama di kota ini.

“Aku kebablasan, jika lihat kenapa tidak menyapa?” Kenya tertawa terbahak-bahak mendengarnya.

Syukurlah jika Kenya sudah kembali ceria, melihat Kenya bersedih membuatku juga ikut bersedih. Kulihat di kamar Kenya tidak ada foto sang kekasih, sepertinya dugaanku benar. 

Kenya membuka laptop bermerek Apple yang terkenal akan kualitasnya, menyalakannya dan membuka folder penyimpanan koleksi-koleksi film dan dramanya. Kami menonton berdua dan dimatikan lampu kamar, memasang layar screen dan menyambungkannya proyektor ke laptop Kenya. Ini enaknya punya teman kaya, bisa merasakan apa yang orang kaya biasa lakukan.

Dramanya berjudul Playful Kiss genrenya komedi romantis menontonnya membuat aku dan Kenya tidak bisa menahan tawa ditambah romansanya yang bikin iri anak muda. Beak Seung Jo, karakternya yang dingin dan pintar bertemu dengan Oh Ha Ni, wanita peringkat bawah yang lucu. Oh Ha Ni menyukai Beak Seung Jo dan mengirimkan surat cinta kepadanya. Bukannya membalas surat itu Baek Seung Jo malah menilai tulisan Oh Ha Ni yang kaidah tulisannya banyak salahnya. Lanjut cerita ternyata orang tua mereka bersahabat karena musibah yang menimpa keluarga Oh Ha Ni terpaksa membuatnya harus satu Rumah dengan Beak Seung Jo. Kisah Cinta mereka terus berlanjut Oh Ha Ni tidak pernah berhenti menyerah untuk mendapatkan cinta Beak Seung Jo, dibantu oleh Ibu Beak Seung Jo Oh Ha Ni terus mendekati Beak Seung Jo. Hingga pada akhirnya Beak Seung Jo menyadari bahwa Oh Ha Ni sangat berharga untuknya. Mereka pun menikah dan hidup bahagia melengkapi satu sama lain.

“Ah.... So sweat banget mau deh punya cowok kaya Baek Seung Jo. Tapi, gw bukan Oh Hani yang otaknya kurang pinter. Kalo gw masuk dunia film pasti nasib gw kaya Yoon Hera.”

Perkataan Kenya membuatku ikut memikirkan jikalau di dunia nyata ada seorang berkarakter seperti Beak Seung Jo dan bertemu denganku, apakah kisah cinta kami akan semenarik seperti drama Playful Kiss ini.

Sepertinya tidak. Dapat disimpulkan aku menyukai kisah cinta pria pendiam dan wanita ceria. Tapi aku tidak mungkin akan mengalaminya karena aku hannyalah wanita yang tidak banyak bicara.

< >

Ibu hari ini aku menginap dirumah Kenya

Aku mengirim pesan kepada Ibu, aku dan Kenya telah sepakat malam ini akan saling bercerita, menceritakan semua yang sedang mengganggu pikiran kami berdua. Untuk itu aku memutuskan akan mengatakan tentang perasaanku pada Kak Allan.

“Hah! Seriusan elu suka sama Kak Allan. Kok ga keliatan tanda-tanda jatuh cintanya?” Kenya terkejut penuh heran.

“Aku juga awalnya bingung antara terkesima dan jatuh cinta, setelah aku memikirkan kak Allan terus memerus, akhirnya aku sadar ternyata aku sedang jatuh cinta.”

“Gw ga nyangka sih, orang kaya elu suka tipe cowok model Kak Allan. Kenapa ga bilang ke gw sebelum dia lulus sih, kan kalo elu bilang dari awal gua bantuin nyatain cinta.”

“Gue cuma suka belum sampai ke tahap ingin memiliki, Kenya!” Tegasku.

Aku tidak terlalu memahami cinta, yang jelas saat ini logikaku masih bekerja dengan sempurna. Kak Allan memang pria yang kusukai, hanya saja aku masih berpikir bahwa waktu pun akan membuatku melupakannya. Semoga saja itu benar terjadi, lagi pula aku tidak ingin bersama dengannya. Dia terlalu jauh di atasku. Aku tidak pantas untuknya.

Lihat selengkapnya