Kesusahan sehari cukuplah untuk hari ini saja.
Karena setiap hari mempunyai kesusahanya sendiri.
Kesusahan yang kita jalani tiap harinya, membentuk pribadi kita, karakter kita.
Kedewasaan, kebijaksanaan, kesabaran hanya terbentuk melalui kesusahan-kesusahan kecil hingga besar.
Maka nikmatilah.
__________________________________________
Prayata memarkirkan mobilnya di halaman depan rumah. Kedua anak kembarnya langsung membuka pintu mobil tanpa perlu dikomando.
"Nenek!" Teriak mereka berdua. Ibu Dhira menyambut kedua cucunya dengan tersenyun lebar.
"Halo, cucu-cucu nenek, yang cantik dan ganteng."
Kaivan dan kayana langsung mengelayut manja di lengan ibu Dhira.
"Sore,bu. Gimana kabarnya?" Tanya Prayata sembari mencium pipi ibunya.
"Baik nak." Jawabnya.
Prayata meletakkan 3 kantong kresek yang sedari tadi dipegangnya ke atas meja makan. Buah-buahan, kue dan perlengkapan sehari-hari seperti sabun mandi, pasta gigi, sabun cuci piring. Semuanya selalu dibawa prayata tiap bulannya.
Ibu membuka kresek buah pear dan mengupasnya. Sedangkan prayata membuat teh manis untuk dirinya dan kedua anaknya.
Di ruang keluarga, prayata duduk di sebelah ibunya di sofa panjang bewarna coklat. Sedangkan si kembar duduk tenang menonton you tube.