METTA

Renata yohana nurak
Chapter #22

Cincin

Bersikaplah seperti nacre.

Saat ada benda-benda asing yang masuk ke dalam kerang. Ia tidak mengusirnya, bahkan ia tidak membunuhnya. Yang nacre lakukan, ia malahan membungkus benda-benda yang sebenarnya berbahaya dan tidak berguna bagi kerang menjadi sesuatu yang lebih berharga, dibandingkan kerang itu sendiri.

Ia membuat segala sesuatu yang tidak berguna di luar menjadi sesuatu yang lebih bernilai tinggi, saat benda-benda itu masuk dalam dirinya.

Saat ada sesuatu yang masuk dalam dirinya. Nacre membuatnya menjadi lebih memiliki arti, nilai dan harga.

__________________________________________

Prayata berjalan mendekati Arunika yang sedang duduk di kursi taman belakang. Sepertinya Arunika sedang membaca buku resep masakan.

Dengan hati- hati, Prayata meletakkan secangkir coklat hangat di hadapan Arunika.

Arunika menatap keheranan dengan tingkah laku Prayata. Ia hanya bisa tersenyum, saat Prayata meminta izin duduk disebelahnya.

"Boleh duduk disini?" Tanyanya. Arunika mengangguk.

Prayata mencoba memulai obrolan yang santai. Dari mulai menanyakan buku apa yang Arunika baca, siapa pengarangnya, lalu apa saja kegiatanya selama ini. Setelah sedikit basa-basi, Prayata pun mulai berbicara serius.

"Maafkan aku Arunika. Aku tidak tahu kalau dulu kamu sedang hamil. Dan uang dari ibu, kamu gunakan untuk mendapatkan kembali kalung Bayu."

"Aku sudah maafkan, Prayata." Jawab Arunika, sambil tersenyum.

Lihat selengkapnya