Tak terasa, sudah enam hari Naomi bersama dengan Michele. Melakukan sesuatu yang menyenangkan bersama, itu pengalaman paling berharga Naomi seumur hidup. Dari naik jet mewah, tidur di kamar paling mewah, naik helikopter mewah, di pulau pribadi dengan mansion megah nan eksotis yang mungkin jika dibuka secara umum sebagai penginapan menjadi destinasi favorit di Hawai, naik Yacth kecil nan mewah lalu berada ditengah samudera mengamati lautan nan luas, sekarang bokongnya sedang bersantai ria dibawah terik matahari diatas kapal pesiar besar nan gagah.
Moodnya yang baik menjadikan semua aktivitasnya menjadi baik, hubungannya dengan Sebastian sudah kembali seperti sedia kala. Masa bodoh dengan ibu-sombong-menjijikannya, dia dan Sebastian yang menjalani, bukan ibunya. Lalu Naomi juga menerima Benjamin didalam hatinya, dirinya tak mau menolak apa yang terjadi, dia juga menyayangi Benjamin. Untuk saat ini biarlah berlalu. Setidaknya mendengarkan Michele yang tak merasa bersalah mencintai banyak pria, membuatnya cukup tenang. Tak ada yang menyalahkan cinta! Tunggu saja bagaimana cinta akan membawanya mengalir seperti pasir dari gunung. Bebas tanpa paksaan.
Sebastian mengabarinya akan datang dalam beberapa hari, itu membuat Naomi lega. Terlebih keluarga Michele tak masalah sama sekali jika pacar Naomi menemani mereka setelah mengalami kecelakaan. Dia wanita paling bahagia untuk sekarang. Semua yang berjalan, mengalir sudah semestinya. Dia bahagia.
Naomi mengamati tiga pria tua yang bercanda satu sama lain, mereka berada didekat Michele sang istri. Ah mungkin sekarang menyebutnya sebagai Ratu adalah hal yang tepat, bukan? Hamdan seorang putra mahkota dan menjadi raja, Rashk seorang pangeran turunan dari dinasti Utsmaniyah. Dia tak salah, bukan? Tak ada perselisihan sama sekali diantara mereka, mengingat mungkin hampir seluruh orang didunia tak ingin ada pihak ketiga dalam hubungan mereka. Ini pihak ke tiga empat dan seterusnya. Wanita ini orang hebat, dia mampu mengontrol pria-pria hebat paling berpengaruh didunia dimasanya.
Dia tertawa-tawa ketika berteleponan video dengan Sebastian, pria itu tetap lucu seperti sedia kala. Terlebih semua lukanya sudah sangat membaik saat ini. Naomi sudah merasakan kangen untuk bertemu, keromantismean Michele beserta suaminya semakin mendorong Naomi untuk berlaku genit kepada Sebastian setiap detiknya.
“Bagaimana rasanya mengobrol dengan wanita terkaya sedunia?”
“Menyenangkan sekali, aku disini disambut bak putri raja. Oh mereka begitu baik, rasanya ingin kucabut semua berita yang telah kuterbitkan mengenai dirinya.” Naomi memelas, minta dikasihani.
“Sekaya apa mereka?” Tanya Sebastian pura-pura polos.
“Kau tak akan mempercayai apa yang kulihat! Ini benar-benar kelas orang paling kaya sedunia!”
“Kalau begitu kenapa tak mencumbui salah satu anaknya yang masih single?” Sebastian mengolok. “Hahahahaha”
“Kau mau aku melakukannya?” Balas Naomi mengejek, “akan kulakukan kau tahu kan!”
“Kau tak akan melakukannya!” Sebastian tertawa.
“Tunggu, aku ingin mengajak Aiden dan Ellyria dalam multi teleconference.” Naomi berkelit, gesit mengetik nama mereka dan memasukan mereka kedalam obrolan video,
“Haaaaaaiiiii Naonao!” Teriak Ellyria histeris.
“Haii Na, Hai Seb!” Aiden memberikan salam.
“Hai semuanya.” Naomi dan Sebastian menjawab berbarengan.
“Naonao, maaf tak menceritakannya lebih cepat. Aku punya berita besar!” Ucap Ellyria, kemudian Aiden masuk kedalam layar ponsel Ellyria. Naomi lumayan terkejut.
“Tunggu kalian sedang bersama!?”
“Tadaaaaaaaa!” Ellyria dan Aiden memamerkan jari manis mereka, terpaut cincin berukir sama yang mencolok berwarna perak.
“OH MY GOD!” Naomi terkejut bukan main, “SEJAK KAPAN KALIAN MEMILIKI HUBUNGAN?”
“Maaf, semua terjadi begitu cepat, Nao.” Ellyria menjelaskan, “tiba-tiba dia mengakui perasaannya kepadaku suatu malam. Kau-tahu-lah aku sedang dalam masa dilema dengan pacar lamaku, dan Aiden oh my god.”
“Oke, oke. Kalian berhutang banyak cerita kepadaku!”
“Kau bagaimana disana? Kau tanpa kabar sama sekali! Bahkan semua perihal aku dan Aiden terjadi ketika kau sibuk-berlibur-bersama-wanita-terkaya-sedunia!” Ellyria mengulangi kata-katanya dibikin seolah terbata dramatis.
“Disini luar biasa! Sebastian akan kesini juga!”
“Apa? Kukira hanya kau sendiri yang boleh menemui Mrs. Michele?” Tanya Aiden, Sebastian hanya mengangguk, menyimak.
“Kau sudah baikan?” Tanya Ellyria kepada Sebastian.
“Tentu saja!” Balas Sebastian.
“Ceritakan bagaimana keadaan disana!?” Ellyria menuntut. Naomi menceritakan semua yang terjadi secara mendetail. Tak ada yang terlewatkan sedikitpun. Ellyria dan Aiden sangat terkejut mendengar penuturan Naomi, Sebastian biasa saja.
“Gila! Ini benar-benar cerita gila!” Ucap Ellyria, “jika dipublikasikan, mungkin ini akan bertahan seperti, selamanya????”
“Kau sedang dikapal pesiar seharga USD 2,5 Miliar!?” Tanya Aiden, “enak sekali! Ughh sungguh beruntung!”
Naomi bergerak-gerak, memamerkan semua yang ada diatas kapal, memamerkan samudera nan luas. Kemudian Sebastian mencoba memasukan seseorang dalam obrolan. Tak tahu siapa.
“Oh hai!” Pria baru masuk itu menyapa.
“Ben!” Naomi terkejut bukan main, “Seb! Kenapa kau memasukan seseorang tanpa izin!”
“Hei aku mendengarnya tahu!” Ben berkomentar, Ellyria dan Aiden hanya manggut tak mengenali, mereka menyadari kecanggungan Naomi.
“Hei big man, kau sudah sehatan?” Benjamin bertanya kepada Sebastian.
Tak lama kemudian, Ellyria dan Aiden memutuskan telepon itu, menyisakan Benjamin, Sebastian dan Naomi. Tak lama Naomi meminta izin untuk memutuskan sanbungan. Ellyria kemudian menelpon secara terpisah kepada Naomi.
“Hei! Apa-apaan tadi? Siapa pria itu? Kau terlihat canggung sekali!” Komen Ellyria, dia begitu mengenali Naomi, sahabatnya.
“Maaf, aku benar-benar canggung. Aku berhutang cerita.”