Naomi termenung sendirian, dia tak bernafsu makan, tak bernafsu apapun. Dia hanya menatapi tubuh pria yang dicintainya juga itu. Dia tak mau kehilangan Benjamin juga sekarang. Dia sudah kehilangan Sebastian, hubungan mereka tak akan bertahan lebih dari itu. Walaupun Sebastian telah menangkap basah mereka berselingkuh, tapi perbuatan ibunya tak bisa dimaafkan sama sekali. Tapi kenapa sesakit ini rasanya? Itu pria yang dicintainya selama bertahun-tahun. Membina hubungan selama itu bukanlah hal yang mudah. Dia juga tak menapik kesalahan yang dilakukannya bersama Benjamin tak bisa dimaafkan sama sekali. Tapi Naomi mencintai keduanya, dia harus bagaimana? Dia bukan Michele yang terkesan memiliki kekuatan ghaib untuk menjaga kestabilan dan keharmonisan rumah tangganya.
Naomi juga menjadi sedikit kesal dengan ibunya. Setelah kejadian memalukan itu, Naomi memaksa ibunya untuk bercerita yang sebenarnya. Mrs. Stan mungkin sombong dan arogan, tapi dia bukan pembohong. Lalu ibunya pun mulai menceritakan kebohongannya. Dia memang seorang penari eksotis di bar dulu, tapi dia bukan pelacur. Ayah Naomi adalah salah satu pria di bar yang mereka saling jatuh cinta, ayahnya tak mati, ayahnya meninggalkan ibunya. Ketika meninggalkan ibunya, ayahnya memberikan uang sejuta dolar kepada ibu Naomi. Ibunya berhenti menjadi penari erotis dan mulai membuka usahanya sendiri. Kemungkinan besar, ayahnya masih hidup sekarang, pikir Naomi.
Tapi tetap saja, kebenaran itu menyakitkannya. Dia tak menampik telah membuat ibunya dipermalukan begitu saja. Dia sangat membenci Mrs. Stan sekarang, wanita itu benar-benar menjijikkan. Tapi kebenaran yang baru diketahuinya itu membuatnya tak mau berlama-lama dirumah ibunya. Naomi merasa terkhianati.
Disanalah dia sekarang bersama Benjamin, mencoba menenangkan diri. Setidaknya Benjamin masih mencintainya.
Beberapa hari setelahnya, Michele menghubungi Naomi, mereka bertemu dengan Michele menjemput Naomi. Pikiran Naomi masih kusut, tak menentu, moodnya berantakan. Michele yang menyadari itu membawa Naomi keasrama tempatnya sekolah dan dibully dulu. Naomi sedikit terhibur, jika mengingat masalah yang dihadapi Michele, masalahnya terkesan bukan apa-apa.
Mereka menyusuri kamar tempat Rashid tidur bersamanya, melihat kendang kuda yang menjadi saksi sejarah kehidupan Michele. Hati Naomi cukup tersenangi dengan itu, oh Michele seperti ibunya. Tentu saja dia tak membenci ibunya. Ini bukan untuk membandingkan antara ibu kandungnya dan Michele.
“Moodmu sudah baikan, nona?”
“Terima kasih, mam. Aku sudah baikan.”
“Boleh aku tahu apa masalah yang sedang kau hadapi hingga menjadi wanita yang terlihat penuh depresi?” Michele bertanya.
Naomi menjelaskan secara terperinci apa yang terjadi, dari perselingkuhannya yang terjadi bersama Benjamin yang diketahui oleh Sebastian. Lalu ibu Sebastian yang mempermalukan ibunya didalam rumahnya sendiri. Lalu Rahasia ibunya yang selama ini dia sembunyikan, kebohongan yang baru nampak. Naomi menangis tersungkur dibahu Michele, wanita tua itu berusaha menenangkan Naomi.
“Jangan khawatir, semua kejahatan yang tak kita lakukan, akan terasa indah pada waktunya.” Michele memberitahu, menenangkan. Naomi tahu betul, itu kutipan ibunya Michele dalam salah satu ceritanya. Naomi sangat lega mengenal Michele, wanita ini benar-benar tangguh dan sangat menenangkan.
“Baiklah mam, ceritakan aku kelanjutan ceritanya. Suamimu sudah ada dua belas, apakah masih ada lebih?”
“Hahaha, kau benar.” Michele tertawa, Naomi juga tertawa. “Aku sungguh penasaran, bagaimana caramu mempertahankan kasih sayang suamimu? Wanita normal pasti sudah ditinggalkan.”
“Oh nona, aku punya rahasia kekuatan ajaib.” Michele tertawa pelan, Naomi ikut tertawa.
“Seperti sihir cinta Harry Potter?” Naomi mengelap air matanya.
“Benar.” Michele menatap dalam Naomi, “akan kuceritakan diakhir kisahku.”
Michele
Aku sudah memiliki dua belas suami, dari Sakti hingga Benjamin. Tapi suamiku sudah mewanti-wanti bakal ada yang ketiga belas. Itu benar. Mereka benar, karena angka itu bertambah tanpa mereka bisa menghentikannya. Suami ketiga belasku bernama Tyler, dia adalah seorang tour guide, seorang lokal di Maldives. Kami bertemu secara klise disuatu acara pernikahan temanku.
Sebelumnya aku harus memberitahu bahwa ditahun 2020, Hamdan dinikahkan secara politik oleh raja Dubai bersama ketiga adiknya. Hamdan memberitahu hal itu jauh hari, aku menerimanya dengan lapang dada. Untuk menjaga kestabilan politik ditimur tengah, memang hal itu terkadang perlu dilakukan. Untuk mengobatinya, Rashk mengajakku pergi ke pesta pernikahan sahabatku, mereka melakukan acaranya di Maldives.
Rashk dan aku pergi, tapi kelima suamiku yang lain ikut menyusul. Aaron, Kevin, Rhys, Navek dan Benjamin. Disanalah kami. Menikmati pulau indah Maldives. Saat itu satu pulau disewa oleh keluarga sahabatku untuk kami, para tamu. Aku dan keenam suamiku ditempatkan disebuah rumah apung. Bersama dengan para tamu lain. Hanya saja dalam kasusku, kami membutuhkan tiga rumah apung.
Disana memang momen paling pas untuk bercinta, aku jadi bertanya-tanya sebenarnya itu hari bahagia sahabatku atau hari bahagia suamiku karena suamiku terlihat sangat bahagia. Mereka menyentuhku sesuka mereka, menjamah tubuhku sesuka mereka. Aku memang tak keberatan, mereka memang suamiku.
Selama tujuh hari, kami sering dimabuk pesta-pesta. Sangat menyenangkan, sungguh. Hingga suatu malam, seorang tour guide yang juga pemilik rumah-rumah apung ditempat kami menginap ikut meramaikan. Oh pria itu sangat seksi, tubuhnya begitu atletis, tampan dan sangat memesona. Wajar saja, pasti dia sering melakukan surfing dikepulauan ini. Para gadis single yang hadir banyak yang mencoba menarik hatinya, tapi aku tak akan sombong, dia tertarik padaku.
Ya tak ada cerita khusus waktu itu mengenai dia, semua terjadi begitu saja. Tengah malam saat pesta api unggun. Aku tak tahan dengan dinginnya suasana pantai, aku kembali dan bertemu dengannya dijalan arah pulang. Dia yang memang dari awal tertarik kepadaku, mencoba segala cara untuk menarik perhatianku. Oh lucunya semua tingkah dan lelucon garing yang dilakukannya. Aku tertawa sebisaku walaupun itu tak lucu sama sekali, karena logat bahasa inggrisnya begitu kacau.
Kudapati dia melirik kearah payudaraku, dia malu-malu saat tertangkap. Tapi saat itu aku sudah menjadi wanita yang sangat ‘nakal’ dalam mengarungi percintaan. Kupegang tangannya saat itu dan kuarahkan kepayudaraku. Oh dia tak terlalu terkejut, kupikir dia pasti sering begitu dengan para turis yang kesini, melihat ketampanannya saja sudah diluar batas. Kami pulang kerumah apung dan bercinta begitu saja.
Tapi naas yang kudapatkan, saat Tyler melakukannya. Rashk memergoki kami, tapi karena keseringan begini dia tak terlalu marah. Bahkan aku cukup aneh melihat reaksinya.
"Apa reaksinya, mam?"
Rashk tak marah, dia hanya menepukkan tangan ke kepalanya, lalu mulai membuka baju. Dia ikut dalam bercinta. Tyler yang kehidupannya memang bebas tak terlalu bermasalah dengan itu. Oh itu pertama kalinya Rashk begitu, biasanya selama ini dia selalu mengamuk. Lalu suami lain mendapati kami sedang bersenggama, Rhys dan Ben juga memang dari awal tak masalah dengan satu wanita banyak pria. Aaron, Kevin dan Navek pun mau tak mau bersikap biasa melihat Rashk yang biasa saja. Oh aku selalu menghadap ke Tyler ketika mereka melakukan tindakan-tindakan seks yang tidak biasa. Lalu suamiku sudah terlalu sering melakukannya. Tapi Tyler, yang baru pertama kali menikmati gangbang begitu menikmatinya. Lalu suamiku yang ada disana juga tak bisa apa-apa, mereka malah menawarkan Tyler menjadi suami ke tigabelas. Aku tak menolak sama sekali, dan Tyler yang ketagihan melakukan gangbang tak bisa menampik. Kami menikah di Maldives begitu saja, semua suamiku yang ada di Maldives menjadi saksinya.
Naomi membelalakan mulutnya, "begitu saja? Mereka menerimanya begitu saja?"
Aku mengangguk, kami sudah berada diatas mobil untuk pulang, mood gadis itu sudah menjadi lebih baik. Aku mengajaknya menginap di istana keluarga Rhys, karena Rhys mewarisi gelar Duke, dia memiliki istana.
***