Michele : Richest Woman in the World

Razza
Chapter #22

MAGIC HUH 2!?

Naomi berpandang-pandangan dengan Michele lalu ke Hamdan lalu ke Michele lagi. Tak percaya sama sekali. Menolak untuk percaya ucapan Michele kali ini. Bagaimana bisa dia percaya hal semacam itu? Roh pelindung? Penguasa ghaib samudera Hindia? Pemanggilan jiwa orang yang sudah mati? Tak bisa dia percaya.

Ceritanya barusan sungguh tak masuk akal, dia berharap Michele mengakhiri cerita itu dengan kata ‘Aku bercanda’ tapi lama ditunggunya tak diucapkan Michele. Tatapan Hamdan kepadanya seolah membenarkan perkataan Michele, istrinya. Lelucon macam apa ini? Apa mereka sedang bercanda denganku? Tapi Michele tak terlihat seperti sedang bercanda. Tapi dia juga tak terlihat seperti orang yang suka berbohong. Tapi bagaimana aku bisa menerima hal itu? Mendengarnya tanpa bukti menjadi seperti dongeng saja. Apa ceritanya sejauh ini semuanya bohong? Masuk akal! Bagaimana bisa seorang wanita memiliki suami yang begitu banyak? Mana mungkin! Lalu dipikirnya dia melihat sendiri dengan mata kepalanya delapan suami Michele. Sakti nyata. William nyata. Rashk nyata. Hamdan nyata. Aaron nyata. Adam nyata. Andrew nyata. Mayan nyata. Mereka semua ada dan berhubungan intens dengan Michele.

Lalu apakah ini? Apakah bagian yang ini Michele mengarang bebas? Untuk apa? Apakah dia memiliki kejutan kepadaku? Semacam prank masa lalu? Oh bagaimana tidak? Oh bagaimana mungkin? Ah kepalaku rasanya mau pecah! Naomi tak dapat menahan ekspresi wajahnya kepada Michele dan Hamdan.

“Oh aku tahu reaksi itu.” Michele berkomentar dengan datar, “sudah kubilang aku tak perlu kau percaya atau tidak. Tapi aku tak suka berbohong sama sekali.”

Naomi tak dapat mengelak, “aku benar-benar tak bisa banyak berkata-kata mam! Aku sungguh sulit untuk menerimanya.”

“Ah tidak apa-apa. Semua akan indah pada waktunya.”

Naomi tak mengerti maksud perkataan Michele, apa hubungannya??

“Sebelum kau berkomentar banyak. Izinkan aku menceritakan dua kisah terakhirku. Kisah yang ini akan menjadi kisah akhir di London.”

“Kita akan pergi dari sini?”

“Kau keberatan? Kau berjanji mengosongkan waktu dua hingga tiga minggu.” Michele berkata sambil menggoda.

“Tentu saja tidak.”

“Kemana kita setelah ini?”

"Kau akan segera tahu. Malam ini kurasa kau harus berdamai terlebih dahulu dengan ibumu. Mungkin lusa kita akan berangkat.”

“Jika maumu begitu.”

“Kalau begitu biarkan aku lanjutkan dua kisah terakhirku.” Michele mengeluarkan koran yang diambilkan oleh Alvero. Menunjukannya kepada Naomi.

Naomi sangat bingung, ini koran tentang kecelakaan pesawat yang paling viral saat Naomi berusia belasan, terjadi puluhan tahun lampau. Pesawat yang kehilangan ekor dan kerusakan satu sayap namun sang pilot bisa mendaratkannya dengan selamat. Berita ini berita yang sangat viral yang melambungkan nama sang pilot sebagai pilot legendaris sedunia.

Michele

Aku tahu kau tak percaya cerita tentang mistis yang barusan kuceritakan, tapi aku orang yang tak suka bohong sama sekali, terserah kau mau percaya atau tidak. Akan kumulai dengan caraku menemukan suami ke tujuh belas hingga dua puluh satu. Ceritanya tak terlalu berkesan, sama seperti saat aku bertemu Valentino. Tapi kurasa harus kuceritakan padamu.

Suami ketujuh belasku adalah seorang aktor, namanya Oliver Jacko, kau pasti mengenalnya sebagai reporter. Dia masih aktif sebagai seorang produser film sekarang.

Naomi mengangguk, dia memang tak asing dengan nama itu.

Aku bertemu Oliver saat menghadiri acara Piala Oscar, Academy Award, sebagai The New Maria, gelar yang kudapatkan karena aku memiliki begitu banyak yayasan amal untuk dunia, aku mendapatkan undangan itu. Dia pemeran antagonis dalam film itu, aku tak mengenalnya sama sekali. Semua terjadi begitu cepat. Film yang dibintanginya memenangkan sebuah penghargaan film terbaik dan dia memenangkan aktor pendatang baru terbaik. Saat itu dia menyebut namaku sebagai ucapan terima kasih karena telah menghadiri acara tersebut, aku cukup bingung dengan hal itu. Aku tak pernah mengenalnya, walau aku memang kenal beberapa orang dibalik layarnya.

Awalnya kukira seseorang dibalik layar yang menyuruhnya mengatakan itu, tapi setelah kuselidiki, tak satupun dari mereka menyuruh Oliver mengatakan itu. Dia memiliki motifnya sendiri, dan dalam beberapa hari. Beberapa media mulai bergosip tentang hal itu, mengatakan bahwa aku dan Oliver memiliki hubungan spesial. Kurasa Oliver sengaja melakukannya, dia ingin membuat namanya menjadi lebih melambung dengan menggunakan namaku. Pria cerdas, pikirku. Pria yang sangat menarik.

Suamiku mulai bertanya-tanya saat mereka melihat beberapa talkshow mengundangnya dan Oliver membuat tanda tanya besar kepada konsumsi publik. Suamiku sudah menuduhku berselingkuh lagi, padahal aku tak melakukannya. Mereka terus mendesakku untuk mengaku. Aku yang kesal dengan mereka pura-pura mengakui hubungan itu, lalu aku menyuruh beberapa tim IT kepercayaanku untuk mengedit beberapa foto Oliver dan aku bersama. Lalu kusuruh beberapa admin media sosialku untuk menyebarkannya secara luas.

Lihat selengkapnya