Naomi sedih tak menentu, Benjamin yang dia cintai belakangan ini memiliki agenda tersendiri untuknya. Dia benar-benar tak menyangka dengan motif Benjamin, dia mengetahui semuanya dan mendekatinya hanya untuk menikmati harta. Dia sungguh tak habis pikir, selama ini bukankah hidupnya sudah bergelimangan harta? Segitu saja belum cukup? Bagaimana cukupnya?
Naomi menyadari, gairah akan harta akan membuat orang menjadi serakah, seserakah yang bisa mereka tampakkan. Tapi tetap saja memikirkan Benjamin begitu membuat hatinya teriris begitu dalam dan sakit. Bagai goresan kecil yang mengalirkan banyak semburan darah. Padahal hubungannya rusak gegara tertangkap berselingkuh dengan Benjamin, ah tujuan Benjamin memang membuat hubungannya berantakan dengan Sebastian. Oh alangkah malangnya Sebastian, dia tak salah apapun. Dia hanya korban dari semua rencana dan kejahatan, baik dari ibunya maupun Naomi sendiri.
Tapi Naomi masih memiliki peluang dengan Sebastian, dia mencintai Sebastian dan sebaliknya. Michele, ayah biologis Naomi sudah memberikan kejelasan pada Sebastian. Jika kau benar mencintai Naomi, kau tahu untuk melakukan apa. Sudah beberapa hari berlalu sejak saat itu namun Sebastian tak menunjukan sedikitpun batang hidungnya. Apa yang dipikirkan pria itu? Apa dia sudah tak mencintainya?
Michele tak menunjukan kehadirannya dalam beberapa hari dirumahnya, Yathan bilang ibunya harus mengurus beberapa hal yang sangat penting. Dalam semua rasa emosi yang campur aduk begini, Naomi membutuhkan teman curhat. Ya dia lalu menghubungi Aiden dan Ellyria, dia sudah lama pulang ke New York tanpa mengabari mereka sedikitpun. Tentu saja dia masih memiliki rutinitas pekerjaan yang dicintai. Hal itu dapat membantunya melalui berbagai macam kejadian ini.
Ellyria memeluki Naomi yang sudah banjir air mata, mereka bertemu di sebuah restaurant jepang.
"Ya Tuhan Naomi, kau harus sabar, semua pasti berlalu. Aku memahami perasaanmu, pasti begitu campur aduk sekarang." Ellyria menepuk-nepuk punggung Naomi, sesekali mengelusnya. "Tetap sabar, ada banyak hal baik yang terjadi setidaknya, bukan begitu?"
Aiden masih mengangakan mulutnya, mencoba mencerna semua yang diceritakan Naomi. "Jadi kau anak Michele!? Oh My God, Nao! Berita-berita itu bagaimana!?"
"Sumber yang memberikan info itu adalah Michele sendiri, ayah biologisku. Dia melakukannya untuk mencari alasan supaya dia bisa bersamaku. Dia berhasil seratus persen. Kita semua bertindak persis yang dia rencanakan."
"Apa perlu kita menarik semua artikel itu sekarang, karena kita masih menerbitkannya loh!" Ellyria berkomentar.
"Kurasa Michele sendiri tidak peduli sama sekali dengan pengeksposan itu, dengan kata lain itu adalah biaya yang harus dia keluarkan untuk semua ini. Untuk memberitahuku bahwa aku anak biologisnya."
"Bukankah itu hal bagus!?" Celetuk Aiden, "kau anak wanita terkaya sedunia Nao! Gila! Ini namanya rejeki nomplok!"
Ellyria menepuk kepala Aiden pelan dengan pipe minuman, "kau ini! Bukan itu saja yang terjadi! Ada banyak kejadian yang membuatnya sedih! Jangan berkomentar yang aneh-aneh!"
"Tidak apa-apa, El. Aiden benar, itu berita bagusnya. Aku anak wanita terkaya sedunia, entah apa maksudnya itu, tapi kurasa akan memiliki keuntungan sendiri bagiku kedepannya. Tapi aku tak mau menerbitkan tentang ini sedikitpun, cerita-cerita pribadi Michele tentang romantismenya dalam menemukan kedua puluh satu suaminya. Kukira itu hanya bait, umpan untukku mengenal kehidupan pribadinya."
"Tapi jika kau benar-benar anak Michele, kukira dia akan melakukan konferensi pers besar-besaran Nao! Kau anak kandungnya! Kemungkinan semua hartanya akan diwariskan kepadamu!" Aiden berkata cepat, dia tak percaya bahwa sekarang dia memiliki teman sekaya Naomi.
"Aku sungguh tak terlalu peduli akan hal itu, den." Naomi berkomentar, "jika aku masuk kedalam kehidupan anak-anaknya lalu merampas semua kebahagiaan itu, kurasa mereka akan sangat membenciku."
"Tapi itu hakmu! Lagian jika mereka memang saudara-saudarimu, mereka tak akan keberatan sama sekali, bukan?
"Lalu bagaimana dengan kau-Sebastian-Benjamin? Itu yang paling membuatmu kepikiran, bukan?" Ellyria bertanya sehalus mungkin.
"Entahlah, El. Jika memang Sebastian mencintaiku, kenapa dia belum menemuiku sama sekali? Apa yang dipikirkannya?" Naomi menggerutu lembut.
"Dia butuh waktu untuk mencernanya, dia pun pasti tak menyangka perjodohan itu adalah dengan dirimu sendiri. Lalu semua yang terjadi pada keluarganya, dia butuh waktu, Nao."
Naomi juga menyadari itu, sehari setelah kejadian kemarin, media cukup heboh dan memberitakan pahit tentang hal itu. Nama Michele kembali menjadi trending topik. Lalu Mr. Stan sebagai senator pun ikut terseret dengan berbagai macam pemberitaan, tapi Mr. Stan tak mengomentari sama sekali. Mrs. Stan dikabarkan sedang mengalami depresi sejak kejadian itu, dan Sebastian tak ada kabar sama sekali.
"Sungguh, aku kasihan pada apa yang terjadi pada Mrs. Stan, tapi aku secara pribadi sungguh puas. Dia layak mendapatkannya, lihat semua yang dia lakukan kepadamu Nao, dia bahkan pernah menyusahkan kita beberapa tahun lalu. Terkutuklah wanita tua busuk itu." Aiden mengomentari, "oh aku suka video ketika Michele meludahi rumahnya dengan komentar sadis. Hal itu trending nomor satu di youtube. Bahkan menjadi challenge tersendiri di beberapa apps untuk diperagakan."
Ellyria mengetuk kepala Aiden.
"Awch! Sakit tahu!" Aiden menggerutu. "Jika bukan karena cinta anakmu pada Naomi, sudah kubuat kau miskin sampai akhir hidupmu!" Aiden mengulangi perkataan Michele yang viral. Ellyria, pacarnya ingin memukul kepala Aiden lagi.
Naomi meringis tertawa sedikit, "kau ini!"
"Kau lihat dia tertawa! Itu memang lucu!"
"Lucu apanya!" Ellyria memarahi Aiden.
"Kau saja yang tak memiliki humor. Haha." Komen Aiden
Tapi semua suasana itu berubah ketika seorang beberapa wartawan masuk kesana dan mengerubungi mereka.
"Hey itu Xu Naomi Lang! Dia yang dikatakan sebagai anak kandung biologis Michele!" Seseorang berteriak lalu mereka berkumpul. Naomi, Aiden dan Ellyria mencoba kabur, mereka tahu situasi seperti ini tak akan menguntungkan mereka. Karena selama ini mereka pernah seperti ini, dalam posisi bertanya dan mengorek informasi.
"Tolong berikan komentarnya, nona Naomi!"
"Tak ada komentar! Sana pergi kalian semua wartawan tak diundang!" Usir Ellyria kepada mereka semua. Mereka berjalan keluar dan mencoba masuk kedalam mobil, tapi begitu kesulitan karena kerumanan justru semakin ramai gegara orang yang terprovokasi rasa penasaran untuk melihat apa yang sedang terjadi.
Dalam keadaan berdesakan, seseorang menarik Naomi dan menyuruhnya untuk berlari kedalam mobil sport yang dimilikinya.
"Yathan! Syukurlah kau datang!" Teriak Naomi histeris masuk kedalam mobil. Yathan melajukan mobilnya dengan cepat, menghindari kerumunan tak jelas itu.
"Kenapa kau pergi tanpa seorangpun bodyguard!? Kau lupa pesan ibu!??"
Ah Naomi lupa jika mereka sekarang bersaudara tanpa ikatan darah, Yathan mengoceh sepanjang jalan.
"Aku ada berita, entah ini baik atau buruk. Tapi aku mendapatkan surat ini dirumah." Yathan melemparkan sebuah surat putih kepadanya. Naomi membukanya dan cukup terkejut.