Middlemist White

Harran
Chapter #2

Keputusan Sulit

Raja menghela napas panjang, masih duduk di kursinya. Pelayan membereskan perangkat siaran di depan raja. Tetap tenang dan jangan panik. Sepertinya kalimat itu lebih cocok ditujukan untuk dirinya.

Ada banyak hal yang tidak dia beritahukan kepada penduduk, tentang kastil yang dirusak, entah siapa pelakunya, tentang putrinya yang menghilang sejak lama, tentang kejadian yang sama pernah terjadi bertahun-tahun lalu.

Padahal dia menaruh harapan besar pada kastil-kastil baru, berharap sekali pada calon raja dan ratu yang akan membuka kawasan baru. Tapi apa daya, mereka harus menghilang bahkan sebelum sempat tumbuh. Ratu yang dari tadi menemani, meletakkan tangannya di pundak raja, mencoba menguatkan, walaupun dia sendiri lelah.

“Menurutmu kita tidak perlu memberitahu penduduk?” tanyanya lirih. Raja kembali menghela napas. Teringat lubang-lubang di dinding kastil tempat masuknya Botrytis, monster abu-abu itu. Mengingat saat ini adalah musim hujan, udara lembab, wajar jika Botrytis berkeliaran.

Tapi dilihat darimanapun tidak mungkin mereka yang merusaknya. Mereka tidak bersenjata tajam. Lagipula dinding kastil tidak selemah itu. Pasti ada yang merusaknya dari dalam. Apa dari awal pembangunan ada celah di dinding kastil? Itu kemungkinan yang bisa diperhitungkan. Mungkin ada yang luput dari pemeriksaan penjaga.

Tapi apa ada penduduk yang berani menentang raja? Jelas-jelas raja menegaskan agar dinding kastil dibuat sekokoh mungkin. Kalaupun ada celah, paling hanya satu-dua kastil saja kan? Tidak mungkin sampai belasan seperti ini. Dengan kata lain, ada seseorang dibalik semua ini. Entah dia terlibat di pembangunan kastil atau dia yang merusak kastil.

“Mengenai siapa yang merusak kastil, kurasa tidak perlu. Selain akan menimbulkan perpecahan diantara penduduk, pelaku juga akan waspada. Kita akan lebih kesulitan menangkapnya kalau begitu. Lagipula kita tidak tahu berapa jumlah pelaku. Tentang Shea,” Raja termenung cukup lama. “Entahlah.”

Bukannya mereka tidak mencarinya. Sudah lama sejak pencarian dilakukan, tapi tidak ada hasil apapun. Semua pasukan kerajaan dikerahkan mencari Shea, di distrik-distrik, bahkan mengecek satu persatu bayi penduduk, periksa jika ada bayi yang tangannya bergetah, begitu pesan raja.

Penduduk terheran-heran melihat banyaknya pasukan hari itu, bertanya-tanya, apa terjadi sesuatu? Pasukan kerajaan hanya tersenyum, bilang melakukan pengecekan masal, memastikan keamanan penduduk. Yah, itu tidak sepenuhnya salah. Jadi mereka tidak berbohong. Tapi memang benar sudah terjadi sesuatu.

Sehari sebelumnya, kerajaan mereka diserang Botrytis untuk pertama kalinya. Saat itu kerajaan belum sebesar sekarang, belum ada kastil. Keluarga kerajaan masih tinggal di distrik daun, bersama-sama dengan penduduk.

Lihat selengkapnya