SC.46
INT/EXT. MOBIL - JALANAN - MALAM
Sementara itu di jalan genta masih terlihat fokus mengemudikan mobilnya.
Ponsel genta yang ada di bangku sampingnya itu pun lalu berdering, genta mengambil ponselnya dan terdapat satu pesan masuk.
(Intercut-BCU) Terlihat isi pesan masuk dari kania yang bertuliskan "Mas, maaf aku sama agus udah ada di jalan ke rumah orang tua ku. Pintu rumah enggak aku kunci ya, soalnya aku takut kamu gak bisa masuk rumah. Tolong malem ini jangan susulin aku dulu, kamu mendingan istiraha dulu aja." Tulis kania pada pesan masuk tersebut.
(Intercut) Genta lalu memlempar ponsel itu kebelakang.
GENTA
(Berteriak)
Arrgghhh !!! Berengsek !!!
Genta menghujat dirinya sendiri, ekspresi wajah genta marah campur kesal, matanya berkaca-kaca.
Mobil itu pun di berhentikanna di lagi di pinggir jalan.
Pandangan genta kosong menatap ke arah depan. Tak lama kemudian dia lalu memukul lagi dan lagi setir mobilnya.
GENTA
(Marah)
ARRRGHHH !!! ANJING !!
Memukul Setir mobilnnya.
GENTA
KENAPA !!!
Matanya berkaca-kaca dan suaranya mualai serak.
GENTA
KENAPA HARUS GUE LAGI !!!
Genta merebahkan kepalanya di atas setir mobilnya.
GENTA
(Mengeluh)
Kenapa harus gue lagi ya tuhan !!
Terlihat genta yang merebahkan kepalanya di atas setir mobil. (Jeda)
CUT TO:
SC.47
INT/EXT. MOBIL - JALANAN - MALAM (KANIA)
Sementara itu terlihat kania yang duduk di bangku belakang mobil dengan pandangan yang menengok ke arah kaca jendela sampingnya. Tatapannya dingin dan ekspresinya datar.
Sementara itu di bangku kemudi, ayah dan ibu kania dengan ekspresi wajah yang datar dan dingin.
AYAH KANIA
De...
KANIA
Iya, pah ?
AYAH KANIA
Kamu... Apa udah yakin kalo hubungan kamu sama suamimu itu gak bisa di lanjut ?
Kania menundukan pandangannya, lalu berubah memandangi lagi kaca jendela sampingnya.
KANIA
Kita berdua udah gak sama kayak dulu lagi, kita berdua kayak hidup di dunia masing-masing. Udah beberapa bulan ini, hubungan kita udah gak sejalan. Mau di lanjut pun percuma pah, ibarat kereta yang jalan tapi beda jalur.
Ujung-ujungnya pasti bakal berantakan.
Ayah kania diam, kania diam dan begitupun ibunda kania. Di dalam mobil itu mereka semua lebih banyak diam. Tak terkecuali si agus kecil yang tertidur di dalam mobil.
CUT TO:
SC.48
INT/EXT. MOBIL - JALANAN - MALAM (GENTA)
Genta terlihat duduk di mobilnya sambil memegangi ponsel yang terus dia putar-putar di tangan kirinya, wajahnya sedikit melamun memandangi bangku kosong di sampingnya.
Genta lalu tersadar dan mencoba menghubungi kania, dia tempel telepon itu ke telinganya.
Genta menunggu kania mengangkat telepon. (Sfx Suara panggilan di matikan) Namun telepon tidak dapat terhubung karena kania mematikan sambungan.
Genta pun lalu langsung menyalakan kembali mesin mobilnya dan menjalankan kembali mobil itu ke menuju rumahnya.
CUT TO:
FADE IN:
SC.49
INT. RUMAH GENTA - KAMAR - MALAM
di dalam kamar yang gelap, hanya ada satu sumber cahaya yang masuk yaitu dari jendela kamar genta yang dia buka. Genta terlihat sedang duduk menyudut di kamarnya, melihat ke arah luar jendela. Siluet genta yang terlihat karena cahaya dari arah luar jendelanya.
Genta dengan wajah datar dan sedikit lelah itu, melihat tajam ke arah jendela, Tangan kanannya sambil memegang sebuah ponsel, dan melamun untuk waktu yang sedikit lama.
INTERCUT :
INT. RUMAH GENTA - KAMAR MANDI - MALAM
(Sfx - Suara shower yang menyala) Terlihat genta sedang berendam di bawah shower kamar mandi.
INTERCUT :
INT. RUMAH GENTA - KAMAR - MALAM
Di suasana kamar yang sama, Genta sedang duduk di meja kerja kamarnya dan mengetik sesuatu di laptopnya.
Intercut :
Genta dengan wajah datar dan sedikit lelah itu, melihat tajam ke arah jendela, Tangan kanannya sambil memegang rokok yang menyala.
Intercut :
Di suasana kamar yang sama, Genta sedang duduk di meja kerja kamarnya. Matanya terpejam dan tangannya mengusap keuda matanya.
Intercut :
Genta dengan wajah datar dan tatapan yang tajam melihat ke arah jendela, sambil menghisap rokok miliknya.
Intercut :
Di suasana kamar yang sama, Genta sedang duduk di meja kerja kamarnya dan mengetik sesuatu di laptopnya. Dan setelahnya dia berteriak "ARRGGGHHH !!" Lalu kemudian dia menutup laptopnya dengan kencang/membanting.
Genta menunduk sejenak, dia berdiri dan memukul cermin (Sfx-Suara cermin pecah) yang yang ada pada lemari baju persis di samping meja belajarnya.
Cermin itu pecah, tangan genta memegangi lemari itu, pandangannya menunduk sambil menangis menggerutu.
FADE OUT :
SC.50
INT KANTOR - RUANG MEETING - PAGI
Di dalam ruang meeting sudah ada pak broto, karyo dan diana yang. Merek sedang duduk menunggu. Terlihat pak broto melihat jam tangannya dengan ekspresi resah.
PAK BROTO
(Tegas)
Mana Genta !? Karyo, mana partner kamu itu itu ?
Karyo kebingungan, menoleh ke arah pintu lalu melihat jam.
KARYO
(Terbata)
Sse-bentar lagi pak, 10 menit lagi, saya yakin pasti dateng.
PAK BROTO
(Tegas)
10 Menit lagi, atau proyek ini saya cancel
KARYO