Midwife Love Story

Rosalina Vega
Chapter #5

Try To Move On

Hari baru Kirana telah dimulai. Di sebuah kota kecil berhawa sejuk, yang di kelilingi Bukit Barisan dan Gunung Dempo tinggi menjulang, ia indekos di pusat kota, sedangkan tempat tugas jauh di dusun. Jangan dibayangkan pusat kota itu penuh dengan hiruk pikuk aktifitas penghuninya.

Tidak, Pagar Alam kota kecil yang lengang. Mayoritas penduduknya bermata pencaharian menjadi petani kopi. Udaranya sejuk, cenderung dingin malah. Tak ada mall, kafe, apalagi Gramedia. Satu-satunya hiburan hanya pergi ke kaki gunung. Menikmati pemandangan kebun teh yang terhampar. Segar dan menenangkan. Tak menyesal dara manis itu pindah ke sini, suasananya cocok untuk meredam patah hati. 

Lirik lagu Cakhra Khan—Kekasih Bayangan—yang mengalun dari ponsel membuat ingatan Kirana pada luka hati yang belum sirna timbul kembali. Keping hatinya berserak. Reva sahabatnya dari SMA. Bahkan mereka satu kampus saat menjalani pendidikan Akademi Kebidanan di Yogyakarta. Tak disangka, gadis bermata sipit itu begitu rapi menyimpan kisah kasihnya bersama Iqbal. Hari-hari yang dilalui Kirana setelah pertemuan hari itu terasa kelabu. Ia terpuruk, kehabisan semangat hidup, kehilangan mimpi dan harapan. Ia memandang wajah di cermin, lantas tersadar.

"Pantas saja Iqbal tak tertarik kepadaku, aku tomboy dan cuek. Berbeda dengan Reva yang cantik dan elegan," gumamnya pelan.

“Tapi dia rajin menghubungimu, menanyakan kabarmu, membagikan momen berkesannya saat bertugas, apa itu bukan karena cintanya kepadamu?” suara dari sebelah kiri coba mengompori. Menambah buruk keadaan hatinya yang porak poranda.

“Heyy, kamu! Khayalanmu terlalu tinggi! Kamu cuma serpihan rengginang di kaleng bekas biskuit! Kamu hanya dianggapnya sahabat kecil yang riang! Sadar! Ngaca! Jangan berharap pada manusia! Hanya akan mendatangkan kecewa! Gantungkanlah nasibmu pada Sang Pemilik cinta, karena Dia tak akan pernah salah memilihkanmu dermaga untuk berlabuh!”

Sang nurani menggemakan suara di telinganya. Kirana menarik napas panjang, kemudian melepasnya perlahan. Berharap kecewa itu ikut terbang bersama karbon dioksida yang diembuskan.

Suara Cakhra Khan di ponsel Kirana meredup, karena bunyi notifikasi dari WA Grup Alumni SMA Garuda. Di sana ramai dibahas ucapan selamat dan foto selfie teman-teman Kirana dalam acara pernikahan Iqbal dan Reva. Hari ini adalah momen bahagia mereka.

Beruntung gadis itu sudah lari menjauh. Memandang rona bahagia mereka ia tak tahan. Segera dipencetnya pojok kanan, berencana ingin keluar saja dari grup. Namun urung, ia hanya membisukan notifikasinya.

"Nanti mereka malah akan semakin kepo dengan alasanku. Biarkan cinta dan luka ini kusimpan sendiri," ucapnya seraya mencebikkan bibir. Tak lama kemudian ponsel kembali berdering, kali ini panggilan dari Nia.

"Woi, Na! Diem aja nggak ada kabar, kapan traktirnya nih?!"

“Sabar dong, belum gajian keles!”

Lihat selengkapnya