Mie Di Bulan Mei

Bakasai
Chapter #1

Keroncongan

Pukul dua dini hari di Kota Malang yang dingin. Tepatnya di sebuah kamar yang berukuran cukup luas. Terlihat seorang perempuan bernama Riendra tengah berkutat di depan laptop, dengan hanya memakai piyama panjang berwarna merah muda polos tanpa motif.

Jari jemarinya tampak lincah menari-nari di papan tombol untuk merangkai setiap kata yang terlintas di otak. Lalu menyusunnya dengan sedemikan rupa, hingga menjadi satu kesatuan bentuk baru berupa kalimat yang saling berkesinambungan dan berkaitan. Demi membangun satu kesatuan utuh berupa cerita yang berdasarkan imajinasinya saat itu.

Hal ini dia lakukan semata-mata hanya untuk memenuhi retensi harian agar tidak bolong. Tanpa mempedulikan berapa bonus yang nanti didapatkan di akhir bulan. Karena memang dia tidak membutuhkan itu. Sebab, segala kebutuhan sudah tercukupi dari uang jajan yang diberikan oleh orang tuanya setiap bulan.

Jadi, dia melakukan ini hanya untuk melampiaskan bakatnya yang suka ngehalu. Tidak kurang dan juga tidak lebih.

Masalahnya, dia melakukan hal tersebut hampir setiap hari dan bergadang terus. Tidur di jam 3 dini hari, lalu bangun di jam 7 pagi untuk berangkat ngampus. Tentu hal ini lama-kelamaan akan menimbulkan efek samping yang tidak baik bagi kesehatan. Seperti minum obat yang melebihi dosis. Bukannya cepat sembuh, yang ada malah lebih dulu menemui malaikat maut.

Lihat selengkapnya