Mie Di Bulan Mei

Bakasai
Chapter #14

Mulut Typo

"Ma-maaf."

Satu kata itu diucapkan Riendra sambil menerima ponsel lipat yang disodorkan oleh Vyasti. Dia juga terlihat sedikit menundukkan kepala untuk menyembunyikan rona merah di wajah.

"Ndra, Ndra. Kamu ini selalu saja seperti ini. Mudah panik, kalap, dan sengak. Kalau terus-terusan begini bisa-bisa Sai kabur darimu," canda Vyasti dengan diiringi tawa kecil dan diikuti oleh Zea serta Acha.

"Biarin aja kalau dia mau pergi. Emang cowok cuma dia doang di dunia ini? Masih banyak cowok lain yang naksir ama aku. Aku kan cantik dan manis," tampik Riendra dengan nada manja.

"Yakin? Entar beneran kejadian, nangis satu abad, lho. Ingat, ucapan adalah doa." Kali ini giliran Zea yang menggoda.

"Aaah ... sudah, ah. Kalian ini apa-apa, sih? Bikin kesel aja tau," rajuk Riendra dengan nada ngambek sambil menghentakkan kedua kaki di lantai, persis seperti anak kecil.

"Cie ... cie ... cie. Ada yang berubah jadi kepiting rebus, nih," ejek Acha yang baru saja menyelipkan ponsel ke saku celana dengan layar yang lupa dimatikan.

"Berisiiiiik ... !" Sambil meraih sebuah buku corat-coret dan langsung melemparkannya ke arah Acha.

Beruntung buku tersebut berhasil ditangkap oleh Zea, tepat sebelum mencium wajah blasteran Acha. Walaupun demikian, Acha cukup dibikin terkejut dan secara otomatis mengumpat, "Anjing lo, Ndra."

Lihat selengkapnya