"Enggak."
Satu jawaban tegas itu mampu melunturkan kecemasan di wajah Riendra. Sehingga dia bisa memunculkan bulan sabit di bibir tipisnya.
"Aku ada janji dengan seseorang," jelas Zea yang seketika memunculkan jiwa kepo Acha.
"Anjay, pasti ama yayang bebeb, nih," goda Acha yang langsung berjalan ke arah Zea.
"Cemburu?"
Satu kata itu seketika menjadi sekakmat yang membuat Acha berhenti berjalan. Dengan wajah yang semula tersenyum berubah drastis menjadi masam hanya dalam hitungan detik.
"Pede amat lo. Ngapain gue cemburu? Emang lo sapa gue?" Kilah Acha setelah menelan ludah dengan kening sedikit basah.
"Tuh, kan. Apa kataku. Kalau mereka itu ada something," bisik Riendra pada Vyasti dengan sedikit mencondongkan badan ke depan.
Vyasti langsung menganggukkan kepala sebagai tanda setuju terhadap ucapan itu dan berkata, "Pantas saja mereka selalu kompak. Ternyata memang .... "