Vyasti tidak menjawab pertanyaan itu dengan segera. Dia lebih memilih mengambil ponsel miliknya dari dalam hobo bag bercorak batik. Di mana tas model ini sama persis dengan yang tadi dibawa oleh Zea. Lalu menyalakan layar ponsel sebelum membuka aplikasi Instagram.
"Coba kamu lihat ini baik-baik, Ndra. Setelah itu aku mau mendengar opinimu," pinta Vyasti sambil menunjukkan satu akun sebuah platform.
Riendra langsung meraih ponsel milik Vyasti dan mulai men-scroll layar. Dengan seksama dia mengamati setiap postingan yang ada di akun tersebut. Terutama postingan yang berisi pengumuman pemenang kompetisi.
"Bagaimana?" Tanya Vyasti setelah beberapa saat. "masih bingung?"
Riendra langsung mengangguk sebelum menyerahkan kembali ponsel kepada Vyasti dengan kening berkerut. Lalu kembali bersandar dengan suara napas yang terdengar berat.
"Jika kamu tadi memperhatikan nama-nama pemenang kompetisi di sana. Maka kamu akan menemukan beberapa nama yang sama. Satu ada dua kali mungkin masih wajar, tapi lain ceritanya jika berkali-kali. Itu sudah di luar kewajaran." Sampai di sini Vyasti berhenti bicara dan membiarkan Riendra untuk mencerna lebih dulu ucapan tadi.
Sayang hal itu malah makin membuat kening Riendra berkerut dengan kedua mata yang berkedip-kedip. Hal ini seketika membuat Vyasti menggelengkan kepala dan membatin, Dasar otak siput kamu, Ndra. Sambil tersenyum kecut.