Mie Di Bulan Mei

Bakasai
Chapter #29

Tragedi Ayam Betutu

Saat ini Riendra telah berada di dapur dan tengah duduk di kursi kayu dengan ayam betutu yang sudah tersaji di meja makan. Raut mukanya terlihat cerah melihat makanan khas Bali itu. Sehingga melupakan keberadaan kresek hitam serta ponsel lipat yang dia letakkan di sebelah kanan. Tepat di depan wadah nasi yang bernama magic com berwarna merah tua dengan bagian atas transparan serta berbentuk lonjong. Tidak bulat seperti pada umumnya.

Riendra pun bergegas menyendok nasi sebanyak dua kali dengan memakai centong plastik dan menaruhnya di piring keramik yang sama-sama berwarna putih. Lalu membedah dada ayam betutu dan memotong bagian kanan dengan menggunakan pisau kecil sebelum meletakkannya di atas nasi. Setelah itu, dia menyerok bumbunya yang berwarna kuning dan menyiramkan secara merata di atas potongan dada ayam tadi. Barulah setelah itu dia menyantap semuanya dengan sangat lahap. Tanpa mempedulikan lantunan musik yang dihasilkan dari benturan sendok dengan piring. Sehingga hanya dalam hitungan beberapa menit saja dan tidak sampai setengah jam, nasi serta potongan dada ayam betutu di piring tandas tak bersisa. Termasuk bumbunya. Sehingga piring terlihat benar-benar bersih seperti habis di cuci. Sungguh luar biasa bukan?

Begitulah Riendra, ketika makan pasti akan bersih tanpa sisa. Tidak seperti kebanyakan orang yang selalu menyisakan makanan dengan berbagai alasan. Entah karena takut dibilang rakus, tidak elegan atau menjaga image biar tak dianggap kampungan. Padahal, menghabiskan makanan tanpa menyisakan sedikit pun bisa membuat para koki menjadi senang dan merasa dihargai.

Lagi pula, menyisakan makanan adalah satu perbuatan mubazir saat beberapa orang sedang kelaparan.

"Bik, ada teh hangat?" Suara Riendra terdengar sedikit serak saat berteriak seperti itu. Hal ini terjadi karena efek panas—pedas yang berasal dari bumbu si ayam betutu.

Yah, ayam betutu itu memang pedas tapi tidak sepedas Mie Gacoan. Hanya saja, Riendra tadi terlalu buru-buru saat menghabiskan bumbu dari ayam betutu. Sehingga rasa pedasnya naik ke hidung dan membuat tenggorokan terasa tidak nyaman.

Lihat selengkapnya