Mie Di Bulan Mei

Bakasai
Chapter #36

Tom and Jerry

Sang surya telah lelah dan kembali ke peraduan. Menandakan waktu kerjanya telah usai. Setidaknya untuk hari ini. Langit pun berubah menjadi gelap, menghapus jejak biru yang telah menemani sepanjang hari. Diikuti oleh kelap-kelip cahaya bintang yang mulai memamerkan kesombongannya. Untuk menemani senyum simpul sang rembulan yang bersinar penuh.

Sayang, keindahan itu terabaikan begitu saja oleh mereka yang berjalan di muka bumi ini. Semua orang sibuk pada perannya masing-masing. Peran yang telah dituliskan sejak mereka menghirup udara fana ini untuk pertama kalinya. Hingga sang malaikat maut datang bersilaturahmi. Untuk meminta kembali napas itu yang telah mereka pinjam dari Sang Maha Pemilik.

Hal ini juga berlaku pada Vyasti, Zea, dan Acha. Di mana mereka kini sedang menguatkan diri untuk mendengar setiap celotehan teori dari Pak Rudie. Celotehan yang telah berlangsung lebih dari sejam. Celotehan yang mana terdengar membosankan dan mampu membuat kedua kelopak mata terasa berat. Namun kalau dilewatkan begitu saja, maka nilai pada ujian berikutnya sudah bisa dipastikan anjlok.

Sebab itulah, mau tidak mau. Mereka dan beberapa mahasiswa lainnya dipaksa untuk melawan semua rasa itu. Demi bisa menggapai masa depan yang cerah. Demi selangkah lebih dekat untuk mendapatkan gelar dokter. Seperti apa yang diharapkan dan diinginkan oleh kedua orang tua mereka masing-masing. Dan mungkin sebagian dari mereka, ini demi mewujudkan cita-cita di masa kecil. Cita-cita yang terlontar begitu saja dari mulut kecil mereka ketika masih TK atau SD.

"Baiklah, hari ini cukup sekian. Pertemuan selanjutnya akan ada tes kecil-kecilan dari Bapak," salam perpisahan dari Pak Rudie sebelum meninggalkan kelas.

Lihat selengkapnya