Alhamdulillah, puji syukur Mamang panjatkan ke hadirat
Allah Swt. karena atas kehendak-Nya-lah maka buku ini bisa hadir di hadapan irung pembaca sekalian.
Berawal dari kegagalan cita-cita Mamang untuk menjadi wartawan media internasional karena nilai pelajaran Bahasa Inggris Mamang di bangku sekolah dan di bangku kuliah selalu jeblog. Padahal Mamang sudah rajin belajar, sampai belajar di bangku kelas dan belajar di bangku tukang bakso pun sudah Mamang lakukan. Mamang juga sudah bela-belain ikutan keurseus bahasa Inggris yang gurunya diimpor langsung dari Walanda. Namun apa daya, cuman segitu-gitunya Mamang bisa cas-cis-cus pake bahasa urang deungeun. Eta oge bari jeung teu eces-eces. Namun, Mamang pantang berputus asa. Tidak pernah sekalipun terlintas di pikiran Mamang untuk minum racun serangga. Karena, di dunia ini masih banyak minuman lain yang enak dan menyegarkan buat menghilangkan haus dan dahaga, seperti orson, limun, cikopi, dan jus kesemek. Akhirnya, Mamang pun kepikiran untuk membuat berita yang bisa dinikmati Anda-Anda yang bahasa Inggris-nya sama pas-pasan kayak Mamang. Di pipikiran Mamang, biarlah tak pareng jadi wartawan juga, asalkan Mamang masih bisa menyiarkan berita yang isinya tak meragukan, walaupun yang tak meragukan itu dari sisi kewadulannya.
Oleh karena itu, Mamang membuat Mikiran Yayat, surat kabar yang beritanya dapat dicangcaya. Bagi para pembaca yang sering berkunjung ke blog “Mikiran Yayat” di www.mikiranyayat.blogspot.com, surat kabar ini mungkin sudah familier di mata pembaca. Kalau belum familier berarti Anda masih familieur. Biar tidak familieur maka Mamang informasikan, blog itu aktif sejak 2011. Dan Mamang juga heran, kenapa blog itu banyak juga yang baca. Padahal, isinya berita lieur semua. Jadi, Mamang bisa mengambil kesimpulan bahwa pembaca dan pembuat berita sarua lieurna. Nah, sekarang alhamdulillah sudah ada penerbit yang dadaekanan menerbitkan surat kabar lieur tersebut menjadi buku. Sebagai buku tentunya format Mikiran Yayat harus menyesuaikan dengan format media cetak. Ada perbedaan konsep sajian antara blog dibanding dengan buku karena beberapa pertimbangan. Namun, pembaca jangan khawatir, apa pun bentuknya, Mikiran Yayat akan tetap hadir menghadirkan berita haneut, pulen, hipu, dan tercangcaya di hadapan irung Anda.
Akan tetapi, ada yang perlu pembaca sekalian ketahui di balik hadirnya berita di Mikiran Yayat. Mamang sering waswas dan hariwang akhir-akhir ini. Pada era globalisasi dan canggihnya teknologi informasi seperti sekarang ini, kita dengan begitu mudahnya mendapatkan berita. Akses mendapat berita tak ubahnya seperti ngorong saja. Sama-sama mengandalkan jari curuk, jariji, jeung cingir kita. Hanya dengan memijit-mijit atau menggeser-geser layar henpon pintar, berbagai macam berita sudah bisa kita dapatkan. Sebenarnya nurustunjung sekali itu henpon mengaku-aku pintar. Padahal, itu henpon belum pernah bebeakan ikutan keurseus bahasa Inggris seperti Mamang. Dan, yang harus pembaca sekalian ingat adalah, tidak semua berita-berita itu bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya. Banyak berita yang valid dan dapat dipercaya. Namun, banyak pula berita sampah alias hoax. Dan, jika membaca berita hoax itu kadarnya sudah pengin utah maka namanya boleh diganti menjadi berita hoek.